JAKARTA– Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kembali menjadi sorotan dalam acara “Bentang Harapan JakASA” yang digelar di Halaman Pendopo Balai Kota Jakarta pada Selasa sore. Dalam acara tersebut, Anies menyampaikan refleksi mendalam tentang makna Jakarta bagi warganya.
“Selamat buat Pemprov Jakarta yang sudah menginisiasi 500 tahun perjalanan Jakarta sebagai sebuah event yang harus diperingati,” ujar Anies kepada awak media.
Anies kemudian menekankan bahwa Jakarta lebih dari sekadar kota dengan gedung tinggi atau jalan raya yang sibuk. “Jakarta adalah rumah harapan, Jakarta adalah cermin mimpi, dan Jakarta adalah lembaran kisah bersama. Karena itu, Jakarta adalah tentang manusia, Jakarta adalah milik kita,” tegasnya.
Suami Fey Farhati ini juga menyampaikan harapan besar bagi Jakarta. “Lima ratus tahun telah terlewati, ribuan tahun ke depan menanti. Semoga Jakarta makin maju, makin setara, makin adil, makin membahagiakan bagi seluruh warganya, dan mendapatkan keberkahan Tuhan,” ungkapnya penuh optimisme.
Acara “Bentang Harapan JakASA” menjadi ajang nostalgia dan refleksi bagi para mantan pemimpin DKI Jakarta. Anies duduk bersama mantan gubernur lainnya, seperti Fauzi Bowo (Foke) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menciptakan suasana hangat di tengah dinamika politik yang pernah mereka lalui.
Dengan mengenakan kemeja batik yang serasi, Anies dan Ahok terlihat akrab berbincang sambil menikmati suasana acara. Selain Anies dan Ahok, acara ini dihadiri oleh mantan pejabat DKI lainnya, seperti Sutiyoso, Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Riza Patria, serta calon gubernur dan wakil gubernur terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno.
Kehadiran tokoh-tokoh ini memberikan warna tersendiri bagi acara yang juga menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru 2025 dan menyongsong 500 tahun Jakarta pada 2027.
Momen hangat dan reflektif di acara ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dan saling menghormati dapat menciptakan suasana yang harmonis, meski berasal dari latar belakang politik yang berbeda. Sebagaimana dikatakan Anies, “Jakarta adalah lembaran kisah bersama,” yang terus tumbuh dan berkembang melalui peran setiap warganya.