Relawan di Bengkalis Riau Siap Bentuk Partai di Daerah jika Ada Komando Anies Baswedan

JAKARTA | KBA - Berdirinya partai atau ormas baru sebagai kendaraaan politik Anies Baswedan tentunya akan disambut baik dan gembira oleh relawan dan simpatisan Anies di daerah. Dengan itu, bisa bebas dan merdeka dalam menentukan sikap.

Ketua simpul Relawan DPD Anies Perjuangkan Indonesia Kesejahteraan (APIK) Kabupaten Bengkalis Haji Aidismen menyatakan hal itu Minggu, 15 September 2024 menanggapi pernyataan Anies bahwa dia akan mendirikan ormas atau partai setelah gagal mendapat dukungan partai untuk maju di Pilgub Jakarta.

"Saya pribadi berpendapat lebih baik bikin partai sendiri, otonom bebas merdeka. Tapi untuk itu sudah jelas membutuhkan tenaga dan materi yang tidak sedikit. Di samping itu perlu diantisipasi adanya penjegalan seperti yang terjadi di Pilgub Jakarta," katanya.

Ditambahkan, kekuasaan sangat takut dan khawatir kalau Anies berkuasa. Sebab, sudah sunnatullah, kebatilan tidak akan bisa bersatu dengan kebenaran dan keadilan. Mereka takut jika kekuasaan dipegang oleh orang baik maka kebatilan akan hancur.

Jika itu sudah bisa diatasi, kerja keras harus dilakukan. Ada syarat Undang-undang yang harus dipenuhi jika sebuah partai baru ingin ikut pemilu. Dia harus eksis di sebagian besar provinsi, kabupaten dan kota. Eksis itu artinya punya struktur dan pemimpin partai di setiap tingkat.

Tidak usah diragukan

Dikatakannya, untuk semangat relawan tidak usah diragukan. Di Bengkalis atau Riau sendiri, pendukung Anies cukup banyak dan bisa diharapkan untuk mengurus kebutuhan partai secara bersama.

"Alternatif lain adalah jika memungkinkan kita bisa bergabung ke partai yang sudah ada tapi tidak lolos parlemen.Ini mungkin tidak banyak memakan biaya dan kerja lainnya. Tetapi diperkirakan negosiasi akan sangat panjang dan alot," katanya.

Contoh, tambahnya, bergabung ke Partai Ummat. Kita lebur pengurus partai dengan pengurus relawan dalam kolaborasi. Rasanya Partai ummat akan welcome. Pikiran ini didasari bahwa Amien Rais adalah bapak reformasi 1998. Sedangkan Anies Baswedan bapak reformasi 2024 dan seterusnya.

"Jika dua tokoh sebagai garda terdepan bersatu, insya Allah tokoh tokoh nasional lainnya akan mengikut. Apalagi di kepengurusan dilibatkan tokoh-tokoh yang berkharisma, semua tokoh kita libatkan walaupun kepengurusan gendut," paparnya.

Koordinator pemenangan AMIN di Bengkalis dalam Pilpres lalu itu menambahkan, baik buat partai maupun ormas pada akhirnya harus ada dana. "Tentu Pak Anies dan teman-temannya yang pintar dan cerdas di pusat sudah memikirkan hal itu. Kita siap untuk mendukung di tingkat kabupaten Bengkalis," demikian Aidismen.