
Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci, Soegiandi
JAKARTA - Ribuan umat lintas agama berkumpul di kawasan PIK2, Jakarta Utara, untuk menyambut kedatangan para Bhikkhu Thudong yang telah menempuh perjalanan spiritual sejauh 2.500 kilometer dari Thailand menuju Candi Borobudur. Perjalanan ini merupakan bagian dari perayaan Trisuci Waisak 2569 BE/2025.
Soegiandi, Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci, menyampaikan bahwa acara penyambutan ini merupakan bentuk penghormatan atas semangat dan keteladanan para bhikkhu. “Thudong adalah perjalanan spiritual penuh makna. Mereka berjalan kaki dari Thailand menuju Borobudur demi menyebarkan pesan damai dan toleransi antarumat beragama,” ujar Soegiandi, Sabtu (19/4/2025).
Dalam rangkaian acara penyambutan, panitia membentangkan Sang Saka Merah Putih sepanjang 780 meter yang dipegang bersama oleh para santri, umat Buddha, dan umat Tridharma. Simbol ini merepresentasikan semangat kebersamaan dan harmonisasi lintas agama di Indonesia.
Tak hanya itu, acara juga dirangkai dengan pindapata—tradisi memberi sedekah kepada bhikkhu sebagai bentuk praktik amal. Hasil dari kegiatan ini akan didistribusikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. “Bhikkhu Thudong mengajarkan kesederhanaan. Mereka hanya berjalan dengan mangkuk kecil, tanpa alas kaki, memberikan keteladanan luar biasa tentang hidup yang bersahaja dan penuh makna,” tutur Soegiandi.
Menurut dia, penyelenggaraan Thudong tahun ini berbeda dari sebelumnya. “Perjalanan kaki ini terakhir dilakukan pada 2023. Tahun lalu memang ada bhikkhu yang menuju Borobudur, tapi bukan dengan berjalan kaki,” katanya.
Acara juga dimeriahkan dengan doa kebangsaan bersama tokoh-tokoh lintas agama. Pesannya satu: Indonesia yang kuat, rukun, dan menjadi bagian dari perdamaian dunia.