
Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau yang akrab disapa Yai Mim | Foto: istimewa
MALANG - Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau yang akrab disapa Yai Mim, menyampaikan klarifikasi atas beredarnya video pribadinya bersama sang istri yang kini menjadi perhatian publik.
Dalam keterangannya, Yai Mim menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyebarluaskan video tersebut. Ia mengaku baru mengetahui peredaran video itu saat diperlihatkan langsung oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) dalam proses pemeriksaan internal yang berkaitan dengan kasus yang melibatkan dirinya dan Nurul Sahara.
“Saya tidak pernah menyebarkan ke siapapun. Saya justru kaget dan sangat terpukul saat diperlihatkan video itu oleh pihak Irjen Kemenag. Saya menangis,” ujar Yai Mim kepada wartawan usai mendampingi proses pelaporan istrinya, Rosida Vegnesvari, di Polresta Malang Kota, Selasa (14/10).
Yai Mim menduga kebocoran video terjadi saat perangkat ponselnya berada di tangan pihak lain. Ia menjelaskan bahwa ponselnya sempat dibawa dan diperbaiki oleh Sahara atau orang-orang terdekatnya.
“Ponsel saya pernah dibawa berhari-hari, bahkan sampai lebih dari 20 hari. Salah satunya dibawa ke Madura oleh anak dari Mbak Sahara,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yai Mim menegaskan bahwa ia menjadi korban dari kebocoran data pribadi dan menolak segala tudingan yang menyebut dirinya sebagai pelaku penyebaran konten tersebut.
Di sisi lain, pihak Nurul Sahara melalui kuasa hukumnya, M. Zakki, menyatakan bahwa pernyataan Yai Mim hanya bentuk pembelaan. Mereka mengklaim telah mengamankan sejumlah bukti terkait penyebaran video tersebut.
“Ada fakta penunjang. Banyak orang yang menerima kiriman video itu. Bukti-buktinya sudah kami simpan,” kata Zakki. Ia juga mengindikasikan akan muncul laporan tambahan terkait dugaan pelanggaran UU Pornografi dalam waktu dekat.
Sengketa antara Yai Mim dan Sahara sebelumnya telah mencuat ke publik melalui laporan dugaan pelecehan yang dilayangkan pihak Sahara. Kini, kasus ini memasuki babak baru dengan munculnya isu penyebaran video pribadi, yang berpotensi mengarah pada proses hukum lanjutan.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait laporan tambahan yang dimaksud. Namun kedua belah pihak menyatakan siap untuk mengikuti proses hukum dan pembuktian di jalur yang sesuai.