
SURABAYA-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat senantiasa berupaya mendorong percepatan hilirisasi riset serta lahirnya solusi inovatif berbasis teknologi yang berdampak nyata bagi masyarakat salah satunya melalui Pendanaan Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI).
Program berskema hibah pengabdian kepada masyarakat ini membuka ruang bagi insan pendidikan tinggi untuk berinovasi melalui riset-riset yang dapat dihilirisasi serta membawa manfaat produktif bagi masyakarat yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dalam sektor ekonomi kreatif, ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan dan kelestarian lingkungan atau ekonomi hijau serta ekonomi biru atau ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya laut.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII sebagai satuan kerja Kemdiktisaintek yang bertugas melakukan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Wilayah Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi sebagai LLDIKTI dengan jumlah perguruan tinggi peraih pendanaan PTTI tahun 2025 terbanyak se-Indonesia.
Adapun perguruan tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VII penerima pendanaan PTTI adalah Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Jember, Universitas Hang Tuah, Universitas Merdeka Malang dan Universitas Muhammadiyah Jember. Total jumlah pendanaan di Wilayah VII Jawa Timur sejumlah 13 pendanaan.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. dalam kesempatannya mengungkapkan rasa bangga sekaligus syukur atas pencapaian ini serta berpesan kepada Perguruan Tinggi penerima pendanaan untuk melaksanakan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab dan amanah.
“Puji syukur atas pencapaian ini, selamat dan sukses kepada perguruan tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VII penerima pendanaan Program PTTI semoga melalui program ini dapat mendorong inovasi melalui riset yang berdampak. Saya berpesan semoga program ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab dan amanah,” ujar Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., Senin 6 Oktober 2025.
Prof. Dr. Dyah melanjutkan, program yang mengalokasikan hibah pendanaan bagi peneliti pengusul sampai dengan Rp150 juta ini tentu tidak mudah dan kompetitif.
“Perguruan tinggi atau pengusul yang berhasil meraih pendanaan merupakan pengusul yang telah memenuhi kualifikasi persyaratan serta proses seleksi yang ketat baik seleksi administrasi maupun seleksi substansi dikarenakan luaran yang diharapkan dari program ini benar-benar dapat mendorong inovasi yang selaras dengan Diktisaintek Berdampak,” ungkap Prof. Dr. Dyah. (*)