Terima Kasih 2024: Kemenangan Anies Baswedan yang Tertunda

Merinding menonton video Terima Kasih 2024 dari FB Anies Baswedan. Dukungan massa yang luar biasa di masa kampanye Pilpres 2024 belum berhasil mengantarkan pasangan Anies-Muhaimin meraih kemenangan. Qadarullah wa maa sya'a fa'ala, Allah telah menakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia perbuat.

Di mana-mana kampanye Anies-Muhaimin dipenuhi lautan massa. Puncaknya, 10 Februari 2024 massa pendukung Anies-Muhaimin memenuhi Jakarta International Stadium (JIS). Stadion berkelas internasional buah karya Anies Baswedan bersama putra-putri terbaik bangsa Indonesia.

Anies-Muhaimin merupakan satu-satunya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berani buka-bukaan melalui acara Desak Anies dan Slepet Imin. Dua acara ini sangat diminati oleh kalangan gen-z, milenial dan kolotnial.

Anies-Muhaimin mencatatkan calon presiden dan wakil presiden pertama dalam sejarah Indonesia yang hadir saat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum setelah gugatan Anies-Muhaimin ditolak Mahkamah Konstitusi. Jiwa besar dan sikap demokratis Anies-Muhaimin patut dicontoh.

Allah tunda kemenangan Anies Baswedan sampai waktu tertentu. Allah punya rencana terbaik untuk Anies Baswedan dan rakyat Indonesia. Termasuk ketika Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta karena diduga dijegal Jokowi.

Banyak hikmah yang terkandung dari kemenangan Anies Baswedan yang tertunda di tahun 2024. Allah pergilirkan diantara manusia, sesekali kemenangan dan dilain kali kekalahan, karena ada hikmah yang terkandung didalamnya.

..."Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)..." [QS. Ali Imran: 140]

Di antara hikmah besar ditundanya kemenangan Anies Baswedan adalah:

Pertama, Ujian keikhlasan barisan pendukung Anies Baswedan. Ikhlas merupakan titik sentral dalam meraih kemenangan;

Kedua, Perlunya barisan pendukung Anies Baswedan solid, bersatu untuk menang bersama bukan menang sendiri dengan mementingkan kepentingan pribadi serta menghilangkan sikap ego;

Ketiga, Perlunya kematangan dan kesiapan dalam barisan pergerakan serta mengubah kerumunan menjadi barisan yang solid, kompak dan bersatu;

Keempat, Memastikan perjuangan, pengorbanan dan doa maksimal untuk satu tujuan Anies Presiden dengan mengerahkan semua kekuatan dan kemampuan yang kita miliki;

Kelima, Kemenangan yang didapat dengan mudah biasanya mudah membuat kita lupa bersyukur, sombong dan meremehkan orang lain. Lupa bahwa kemenangan itu dari Allah subhanahu wata'ala.

Keenam, Agar kita hanya bergantung kepada Allah subhanahu wata'ala semata dan selalu berinteraksi dengan Allah Jalla wa Ala;

Ketujuh, Jangan sekali-kali setiap pribadi yang berada dibarisan pendukung Anies Baswedan melalaikan shalat.

Menang kalah itu biasa. Untuk menyeleksi orang-orang yang benar-benar ikhlas dalam perjuangan dengan orang-orang yang punya agenda sendiri.

Memisahkan pejuang dengan pecundang agar para pecundang keluar dari barisan Anies Baswedan. Agar para pecundang terungkap dulu secara jelas dan gamblang sehingga tidak ada lagi orang yang tertipu olehnya.

Wallahua'lam bish-shawab

Bandung, 1 Rajab 1446/1 Januari 2025

Tarmidzi Yusuf, Kolumnis