Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, MSc., Meng dan Wakil Rektor Lely Pelitasari Soebekty SP., ME; beraudensi dengan Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi.
JAKARTA - Banyak harapan, dukungan, dan respon positif ketika Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menjadi kementerian tersendiri. Harapan dan dukungan pada kementerian ini terlontar saat Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, MSc., Meng dan Wakil Rektor Lely Pelitasari Soebekty SP., ME; beraudensi dengan Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi.
Menurut Viva Yoga banyak hal yang dibahas dalam pertemuan yang diadakan di Ruang Kerja Wamentrans, Gedung C, Kalibata, Jakarta. “UICI men-suport keberadaan Kementrans”, ujar Politisi PAN itu kepada wartawan, 22/11/2024. Kementerian ini disebut oleh perguruan tinggi yang berdiri pada 15 Januari 2021 itu sebagai penjaga dan pengawal NKRI.
Viva Yoga sependapat dengan ungkapan demikian. Indonesia adalah negara yang luas namun masih terhampar lahan-lahan yang belum berpenghuni. Kondisi yang demikian apalagi di daerah perbatasan rawan dengan klaim sebagai wilayah negara lain. “Dengan transmigrasi, memindahkan penduduk ke lahan-lahan yang belum berpenghuni membuat kehadiran warga negara akan melindungi wilayah Indonesia”, ujarnya.
Perpindahan penduduk lewat transmigrasi baik dari daerah asal maupun setempat menurut Viva Yoga akan membuat terjadinya pembauran atau akulturasi budaya. “Banyak cerita terjadinya perkawinan antartransmigran maupun dengan penduduk sekitar”, ungkapnya. “Akulturasi ini membuat rasa persatuan dan nilai kebangsaan semakin kokoh dan erat”, tambahnya.
Ditegaskan oleh alumni Program Pascasarjana UI itu tujuan transmigrasi pastinya juga untuk mengetaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Saat ini program yang tengah digenjot oleh pemerintah adalah mensinergikan program transmigrasi dengan program yang lain dalam mendukung kedaulatan pangan lewat pembukaan kawasan food estate.
Diungkap oleh Viva Yoga, UICI pada saat pertemuan menawarkan kerja sama dengan Kementrans untuk membangun ekosistem digital di kawasan transmigrasi. Bila ekosistem digital tercipta maka kehidupan yang serba cepat, efisien, dan terhubung dengan berbagai pihak bisa terjadi di kawasan transmigrasi. “Saya senang menerima tawaran ini”, ujar mantan Presidium KAHMI itu.
Dorongan kerja sama dari UICI ini menurutnya mampu mengembangkan perekonomian kawasan transmigrasi menjadi lebih maksimal. Tak hanya dalam sektor ekonomi, di dunia pendidikan juga akan memudahkan anak-anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum dalam menuntut ilmu. “Generasi muda dan masyarakat lainnya seperti guru bisa menempuh kuliah lewat kampus digital tanpa pergi ke kota”, ujarnya.
Membangun ekosistem digital ditambahkan oleh Viva Yoga juga bisa dimanfaatkan untuk sektor lainnya seperti di bidang kesehatan, pertanian, dan peternakan.