
Ilustrasi | Foto: istimewa
SIDOARJO - Polresta Sidoarjo menyebut keuntungan besar sebagai motif utama praktik pengoplosan beras oleh CV SP Group yang dikendalikan tersangka MLH.
“Dari hasil penyidikan keuntungan yang diraup tersangka sejak tahun 2023 beroperasi mencapai Rp13,1 miliar,” ungkapnya Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Dalam konferensi pers pada Senin(4/8/2025)
Setiap bulannya, tambah Tobing, diperkirakan keuntungan bersih mencapai Rp 546 juta dari selisih harga jual beras medium yang diklaim sebagai premium.
Diketahui, tersangka MLH sudah memproduksi beras oplosan di Desa Keper, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur tersebut sejak tahun 2023 lalu.
"Pemilik CV SP Group sebagai tersangka berinisial MLH, yang sudah sejak tahun 2023 memproduksi beras premium merk SPG diamankan di Mapolresta Sidoarjo," jelasnya.
Dalam memproduksi beras oplosan, lanjut Tobing, tersangka memiliki mesin sebanyak 3 seat berkapasitas produksi perjam mencapai 2 Ton beras Premium, sehingga dalam satu hari dapat memproduksi maksimal 12 Ton hingga 14 Ton beras per hari.
"Cara produksinya, dari bahan beras PK (Pecah Kulit) lalu dimasukkan mesin poles batu sebanyak 2 kali, turun keayakan menir, lalu masuk ke mesin Kebi dan masuk Sifter atau pemisah broken, kemudian masuk kedalam mesin Color Sorter untuk memisahkan benda-benda yang tidak layak atau asing dan menjadi beras. Beras tersebut untuk diproses Packing," terangnya.
Sebelum beras beras dikemas, tersangka mencampur beras hasil produksi dengan beras merk lain (merk Pandan Wangi). Tujuannya untuk memberikan aroma wangi pada beras hasil produksinya, dengan perbandingan 10 (beras SPG) : 1 (beras merk Pandan Wangi) dalam satuan kilogram.
"Beras SPG dikemas dalam kemasan 3kg (Untuk zakat), 5kg, dan 25kg yang diduga berkualitas medium dengan penjualan ke Agen atau Toko wilayah Sidoarjo dan Pasuruan melalui sales atau penjualan secara grosir," tuturnya.
Hingga saat ini, tim penyidik masih terus mendalami jaringan distribusi dan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam praktik ini.