Tokoh Yogyakarta: Wacana Ormas atau Partai Politik, Anies Harus Jadi Aktor Perubahan

YOGYAKARTA- Anies Baswedan mewacanakan mendirikan ormas atau partai politik untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin terasa besar. Ormas atau partai tersebut sebagai wadah gerakan perubahan.

Menanggapi hal itu, politisi senior Yogyakarta Mochamad Syukri Fadholi mengapresiasi opsi tersebut. Antusias pendukung khususnya relawan sudah terlihat jelas atas wacana yang digagas Anies.

Menurut dia, untuk mengawal agenda perubahan tetap bersemai dan menyala perlu diwadahi dalam organisasi yang terstrruktur. "Pendirian partai baru yang tujuannya untuk melakukan perubahan di Indonesia, tentu Anies harus menjadi aktornya," katanya saat dihubungi Kamis, 5 September 2024.

"Idealnya, jika ada keinginan kuat untuk mengusung Anies, itu sangat tepat," imbuh mantan Ketua DPW PPP DIY.

Namun, harus diakui bahwa hambatan mendirikan partai politik cukup berat dan sulit. Persyaratan terkait persentase di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan itu diperlukan. Selain itu juga perlu dukungan yang maksimal dari sisi sumber daya manusia dan logistik atau pendanaan. "Jika mampu melewati itu, tentu itu idealnya," ungkapnya.

Di sisi lain, jika itu kendalanya, maka ada pandangan kedua, yaitu memanfaatkan partai yang sudah ada (eksisting) yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan rencana partai yang akan didirikan Anies dan tim. Tentu perlu ada semacam joint antara visi dan misi partai baru dengan partai yang sudah ada.

Jika opsi kedua yang ditempuh, perlu diadakan pertemuan untuk menyamakan persepsi dan pandangan dengan Anies dan tim. Apakah Anies setuju "mengakuisisi" partai yang sudah ada. "Artinya, jika menyamakan persepsi, visi, dan misi, otomatis menyempurnakan AD/ART partai yang sudah ada dengan semangat perubahan yang dinakhodai Anies," jelasnya.

Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta ini mengakui, belum lama ini di kediamannya ada pertemuan dengan teman dan kolega Anies. "Intinya, memang perlu tabayun atau koordinasi dengan Anies terlebih dahulu. Yang terpenting adalah nawaitu (niat) dari Anies, bagaimana langkahnya," ungkapnya.