Total Korban Tewas di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bertambah Jadi 52 Orang
Petugas SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Buduran Sidoarjo pada hari keenam pencarian. Total korban meninggal menjadi 17 orang, Sabtu (4/10). Foto: Dok. Basarnas

JAKARTA - Tim pencarian dan penyelamatan kembali menemukan tujuh kantong jenazah dari lokasi reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (5/10/2025) malam. Dengan temuan terbaru ini, jumlah total korban meninggal dunia mencapai 52 orang, termasuk lima bagian tubuh (body part), per pukul 21.00 WIB.

Menurut data resmi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), hingga hari ketujuh proses pencarian, total korban yang berhasil ditemukan sebanyak 156 orang, terdiri dari:

  • 104 korban selamat

  • 52 korban meninggal dunia, termasuk 5 body part

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan di beberapa titik strategis, mulai dari pintu masuk bangunan hingga area belakang pondok.

“Korban terakhir yang berhasil dievakuasi berupa bagian tubuh tanpa kaki kanan, ditemukan dan diekstrikasi pada pukul 21.01 WIB. Proses evakuasi kemudian dilanjutkan dengan penanganan sesuai protokol DVI,” ujar Laksma Yudhi dalam keterangannya, Minggu (5/10).

Secara keseluruhan, hingga hari ketujuh pencarian, total terdapat 26 korban yang dievakuasi, termasuk empat bagian tubuh yang berhasil diekstrikasi dari reruntuhan.

Seluruh korban, baik jenazah utuh maupun bagian tubuh yang ditemukan, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Basarnas menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ini dan terus berkomitmen melanjutkan pencarian hingga seluruh area dinyatakan aman dan bersih dari kemungkinan korban tertinggal. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.