Transmigran Produksi Kopi dan Lempok Durian, Wamen Viva Yoga: Rasanya Mantap, Perlu Dicoba
Dalam pertemuan tersebut, pengurus organisasi itu membawa produk olahan hasil bumi di sana yang dikemas menjadi komoditas UMKM yang bisa dibanggakan, yakni kopi dan lempok durian.

JAKARTA - Di akhir tahun, Desember 2024, Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) menggelar Munas V. Munas yang diikuti oleh berbagai utusan pengurus dari berbagai daerah itu digelar di Gedung Makarti, komplek kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Kalibata, Jakarta.

Di sela-sela acara, Wakil Menteri Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menerima pengurus PATRI DPC Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Ketua PATRI Kayong Utara Iwan Dwi Purnomo dalam kesempatan itu mengatakan merasa senang bisa bertemu dengan Wamen. Dalam pertemuan tersebut ia dan pengurus lainnya menyampaikan berbagai permasalahan yang ada di kawasan transmigrasi. “Tak lupa Kami menyampaikan berbagai usulan”, ujarnya.

Dirinya merasa senang, semua isi hati yang dicurahkan mendapat respon positif. “Beliau juga mendukung pengembangan kawasan transmigrasi menjadi daerah yang maju dan berkembang serta menjadi contoh lingkungan sekitarnya”, ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, pengurus organisasi itu membawa produk olahan hasil bumi di sana yang dikemas menjadi komoditas UMKM yang bisa dibanggakan, yakni kopi dan lempok durian.

Produk yang ditunjukan itu diapresiasi oleh Viva Yoga. Kopi jenis liberika itu menurut Wakil Ketua Umum PAN perlu dicoba dan dipasarkan lebih luas. Jenis kopi yang berasal dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada tahun 1965 yang memiliki ciri biji buah kurma, berukuran lebih besar, dan agak lonjong itu rasanya beda dan mantap.

Produksi kopi dari Kayong Utara menurut Wakil Ketua Umum PAN itu menunjukan kawasan transmigrasi berupa lahan gambut bisa ditanami kopi. “Dengan dolomit mampu mengurangi tingkat keasaman dan menyuburkan tanah”, ujarnya. “Kerja keras mengolah lahan gambut menghasilkan produk yang bisa dibanggakan”, tambahnya.

Tak hanya kopi produksi PATRI Kayong Utara yang perlu dirasakan, lempok durian yang dibawa oleh mereka juga didorong untuk lebih berkembang. Produksi durian di sana melimpah dan menjadi sentra buktinya dibangun tugu durian. “Semua produk UMKM ini perlu dicoba dan dipasarkan lebih luas”, ujar Viva Yoga.

Saat menutup Munas V, mantan anggota Komisi IV DPR itu mengatakan dengan terdistribusinya penduduk Indonesia dari daerah padat ke longgar lewat transmigrasi, hal demikian akan memberikan perliundungan terhadap wilayah-wilayah yang masih kosong.

“Perpindahan penduduk itu menciptakan akulturasi budaya, percampuran penduduk, sehingga memperkuat ke-bhineka-an”, ujarnya. “Juga menumbuhkan pertumbuhan ekonomi  baru seperti di Provinsi Kalimantan Barat.” ujarnya.

Hadirnya PATRI dan perpindahan penduduk yang difaslitas oleh Kementrans disebut sebagai langkah yang baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.