Nyali itu bukan cuma orasi. Jakarta akan dibangun 17 Pulau Reklamasi. Tiga pulau di antaranya sudah menjadi pulau beserta lahannya.
Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur. Dia stop (menarik raperda reklamasi) 14 pulau yang akan dibangun dihentikan izinnya.
Pemerintah pusat bergejolak. Bahkan menantang dan mengancam.
Anies tak menjawab pernyataan keras dengan pernyataan keras. Dia hanya senyum dan menjawab dengan aturan yang ada.
Tiga pulau yang sudah berdiri tidak bisa diakses oleh warga. Bahkan media sekelas TV One diusir. Tak boleh mendekati lahan itu. Melalui laut pun tetap tak boleh mendekat.
Wilayah itu menjadi wilayah ekslusif bagai negara dalam negara.
Setelah Anies dilantik menjadi Gubernur, dia perintahkan tak ada wilayah yang tertutup. Pulau-pulau itu berada di kawasan Republik Indonesia.
Lalu di hari peringatan Kemerdekaan Indonesia, Upacara 17 Agustus diadakan di pulau. Sebagai pesan bahwa pulau reklamasi itu adalah kedaulatan Republik Indonesia.
Kemudian setelahnya. Serangan fitnah silih berganti. Partai anak muda oportunis (PSI) tak henti-hentinya melakukan fitnah bertubi-tubi.
Giring ketua umum PSI berpidato di depan Presiden Jokowi dengan menyerang Anies Baswedan. Dan Jokowi tersenyum gembira.,
Kemudian apa kata Fahri Hamzah: Anies Baswedan tidak mengikuti Pemerintah Pusat.
Anies tak menjadikan Reklamasi sebagai karnaval. Sebagai mana kita lihat sekarang ini. PIK 2. PSN dan Pagar Laut, mereka mengayuh popularitas lewat kunjungan yang seolah heroik tanpa kejelasan kebijakan.
Anies membuat kebijakan sesuai dengan kewenangannya. Cabut Raperda dan stop reklamasi.
Tiga pulau itu menjadi pulau yang bisa diakses publik.
Fahri Hamzah sudah menjadi Giring (Dia sudah satu kubangan).
Anies pun dijegal dari semua lini.
Karena Anies menunjukan. Nyali itu bukan sekadar orasi.
Nyali itu keberanian untuk berpihak kepada kebenaran. Nyali itu mensetarakan setiap warga negara. Dan bagi Fahri Hamzah. Anies tidak sesuai sebagai pemimpin.
Karena keberpihakan kepada rakyat selayaknya cuma kosmetik, cuma sebagai pencitraan, bukan dalam kebijakan.
https://www.instagram.com/reel/DFO8IHezslH/?igsh=MWZyN2psaW5mdHpqYw==
Geisz Chalifah, Kolumnis