
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Festival Kuliner Mustika Rasa “Warisan Bung Karno” di halaman Balai Kota, pada Jumat (4/7/2025) malam. Dalam festival ini, ada sekitar 100 peserta yang berpartisipasi dalam festival sekaligus lomba kuliner tersebut. Peserta yang ikut dalam festival ini terdiri dari Hotel, Restoran, Katering, hingga pelaku UMKM Sentra Wisata Kuliner (SWK) se-Surabaya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, Rini Indriyani turut hadir menyemarakkan festival kuliner ini. Tidak hanya itu, acara ini turut dihadiri oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Indonesian Chef Association, hingga Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Di momen tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, acara ini merupakan bagian dari pengingat sekaligus menggali semangat kebangsaan Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Soekarno. Melalui festival kuliner ini, ia ingin menggaungkan semangat dan meneruskan api perjuangan Presiden RI ke-1 tersebut.
“Jadi ini festival kita mengadakan yang pertama kali ya. Jadi sejak Juni kemarin ada tur literasi Bung Karno Surabaya, yang kedua ada lomba baca puisi, dan yang ketiga adalah Mustika Rasa. Mustika Rasa ini kita mengadakan lomba kuliner tidak hanya sekadar kuliner tapi adalah untuk mengetahui masakan khas Nusantara,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan, tema festival ini diambil dari buku karya Presiden Soekarno yang berjudul Mustika Rasa. Buku tersebut disusun oleh Presiden Soekarno yang berisikan resep masakan Nusantara.
“Nanti insyaallah ini akan kita adakan tahunan di setiap bulan Juni, untuk memberikan semangat beliau (Presiden Soekarno) menjadi masakan Nusantara. Kita bisa tahu, bahwa di Surabaya juga terdiri dari Nusantara. Ada banyak suku, ada banyak agama, tapi kita tetap bersatu,” jelasnya.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menyebutkan, bahwa Surabaya masuk dalam 10 besar kota terfavorit untuk liburan singkat (micro-travel) se-Asia. Oleh karena itu, ia optimis, melalui festival kuliner ini diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan di Asia untuk berkunjung ke Surabaya.
“Maka, tidak heran kalau kuliner ini menjadi salah satu jujukan. Ini kebanggaan, kalau kuliner bisa menjadi salah satu makanan pilihan kulinernya (wisatawan), maka akan menjadi luar biasa. Dan saya berharap ini menjadi tonggak kita. Jadi nanti ciri khas-ciri khas ini bisa dimunculkan,” sebutnya.
Cak Eri juga berharap, Surabaya ke depannya tidak hanya menjadi pilihan turis untuk wisata, akan tetapi juga sebagai tempat kulineran. “Nanti bisa dicarikan tempat di mana sehingga banyak pilihan kuliner yang ada di Kota Surabaya, yang memang kita akan menunjukkan bahwa Surabaya ini adalah Kota Kuliner,” harapnya.
Tak lupa, ia menyampaikan kepada warga Surabaya untuk tidak melupakan api perjuangan Presiden Soekarno. Maka dari itu, ia mengajak seluruh warganya untuk mencintai kuliner khas Nusantara.
“Jadi, saya berharap, khususnya untuk warga Surabaya. Ayo kita warisi api perjuangan Bung Karno, bukan mewarisi abunya, tapi bagaimana perjuangan beliau menyatukan seluruh nusantara. Bagaimana beliau mencintai nusantara. Maka hari ini warga Surabaya dengan semangat api perjuangan beliaunya, kita mencintai Kota Surabaya dengan sepenuh hati yang kita punya,” pungkasnya. (*)