![Wali Kota Eri Cahyadi Bersama Menko PMK Tinjau Langsung Pelaksanaan CKG di Surabaya](https://detak.co/nadi/files/img/2025/02/11-xjzsx5irma-thumbnail.jpg)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno melakukan tinjauan secara langsung pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun di Puskesmas Jagir Surabaya, Senin (10/2/2025). Program CKG merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk bisa memajukan kesejahteraan umum, terutama pasal 28 H yakni setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Pratikno langsung berbincang dengan para warga yang sudah datang di puskesmas. Ia pun menyampaikan bahwa upaya pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. “Upaya preventif jauh lebih baik, jadi sebelum sakit kita sudah bisa memeriksa kesehatan,” katanya.
Menko Pratikno mengatakan, CKG menjadi komitmen serta realisasi janji kampanye Presiden Prabowo yang diucapkan pada 8 November 2023, bahwa Pelayanan Kesehatan harus diberikan tanpa bayar alias gratis. CKG adalah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) kedua setelah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan meningkatkan status gizi serta kesehatan masyarakat.
Ia menyampaikan, CKG ditujukan untuk mengubah paradigma kesehatan kuratif ke preventif. Sehingga mengubah kebiasaan dari “Sakit Dahulu Baru Berobat” dan “Sehat itu Mahal” menjadi “Cek Kesehatan Dulu Sebelum Jatuh Sakit” serta “Mencegah Lebih Murah Daripada Mengobati”. Program ini ditargetkan bisa dirasakan lebih dari 281 juta warga negara.
Program ini, lanjutnya, ditujukan untuk 100 persen penduduk Indonesia, untuk semua kategori usia, mulai bayi hingga lansia. Setiap orang, dari penyandang disabilitas, lansia, petani, nelayan, buruh, dan ASN berhak mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis tanpa kecuali.
“Mencegah sebelum jatuhnya sakit jauh lebih baik. Itu yang nanti akan dilakukan terus, sehingga ada upaya baik untuk menjaga kesehatan dan kontrol kesehatan,” jelasnya.
Mengenai pelaksanaan CKG di Kota Surabaya, Menko PMK Pratikno mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) yang melakukan integrasi layanan kesehatan hingga tingkat Rukun Warga (RW).
"Sekali lagi kami harapkan partisipasi dari semua pihak, terima kasih kepada Kementrian Kesehatan hingga Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Kota Surabaya yang menugaskan petugas kesehatan hingga level RW," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa program CKG sejalan dengan program yang sudah dijalankan Pemkot Surabaya, yakni program Universal Health Coverage (UHC) yang memberikan akses pelayanan kesehatan gratis bagi warga ber-KTP Surabaya dan program Satu RW Satu Nakes.
"Jadi sebenarnya kami sudah melakukan hal yang sama (pemeriksaan kesehatan gratis) dengan mengunakan KTP ataupun satu RW satu Nakes. Alhamdulilah program tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat atas arahan Presiden dan Wakil Presiden," kata Wali Kota Eri.
Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, adanya program CKG membuktikan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas pemerintah pusat. Hal tersebut, senada dengan visinya dalam pembangunan Kota Pahlawan, yakni mengutamakan penguatan SDM.
"Hari ini saya bahagia betul terkait berjalannya program CKG di Kota Surabaya, karena ini termasuk dalam pembangunan SDM yang sehat dan kuat. Program ini merupakan langkah luar biasa untuk Indonesia ke depannya," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan CKG pada tahap awal dilakukan menyeluruh di semua puskesmas yang ada di Kota Surabaya. Warga yang berulang tahun mulai Januari 2025 hingga seterusnya bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke puskesmas terdekat.
"Sebenarnya untuk pendaftaran mandiri lewat aplikasi cuman tidak semua warga care dengan aplikasi. Oleh karena itu, KSH bisa membantu saat daftar maka dari itu di Surabaya ada Satu RW Satu Nakes," imbuhnya.
Terkait pelayanan kesehatan, Wali Kota Eri Cahyadi yang akrab disapa Cak Eri itu berkomitmen untuk memberikan akses menyeluruh kepada warganya. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga bisa dilakukan di balai RW melalui program Satu RW Satu Nakes.
"Ke depan target saya tidak ada lagi antrian di puskesmas apalagi menunggu rujukan. Saya akan maksimalkan Satu Nakes Satu RW sebagai terobosan memudahkan masyarakat untuk berobat," paparnya.
Disamping itu, ia juga memastikan semua puskesmas di Kota Surabaya siap melakukan pemeriksaan CKG mulai dari screening hingga pemeriksaan laboratorium."Semua ingin melakukan CKG di Hari Ulang tahun pasti diterima oleh puskesmas. Tidak ada batasan, hanya nanti semisal reagen di puskesmas habis, itukan butuh proses, kami akan rujuk ke puskesmas lainnya yang paling dekat," tegasnya.
Ia berharap, adanya CKG dan program kesehatan gratis lainnya semakin membuat warga Kota Surabaya lebih sehat."SDM yang kuat InsyaAllah menjadikan bangsanya lebih kuat, SDM yang sehat maka membuat bangsanya menjadi lebih sehat," harapnya.
Di sisi lain, Pjs Kepala Kantor UNICEF untuk Pulau Jawa Dr Armunanto menuturkan, pihaknya mendukung penuh kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan serentak oleh pemerintah RI, termasuk di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang dilakukan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas.
“Ini sekaligus memastikan kesehatan buat semua ibu dan anak di Indonesia. Seluruh peserta menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan antara lain Berat Badan (BB), Lingkar Perut, Tensi, Cek Gula Darah, Asam Urat dan Kolesterol. Selain itu tersedia layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang merupakan test untuk mengetahui status HIV dan Screening TB dengan memberikan pot sputum,” kata Armunanto.
Penyakit Tidak Menular (PTM), katanya, merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Timbulnya PTM dipicu berbagai faktor diantaranya gaya hidup tidak sehat seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik. Sebagai langkah awal mencegah PTM adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin melalui program CKG.