
Tokoh Muhammadiyah asal Sumatera Barat, Yendra Fahmi, resmi dianugerahi gelar Pendekar Kehormatan Tapak Suci dalam pembukaan Kejuaraan Dunia Tapak Suci ke-2 yang digelar di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (1/8/2025).
MALANG - Tokoh Muhammadiyah asal Sumatera Barat, Yendra Fahmi, resmi dianugerahi gelar Pendekar Kehormatan Tapak Suci dalam pembukaan Kejuaraan Dunia Tapak Suci ke-2 yang digelar di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (1/8/2025).
Gelar kehormatan ini diberikan kepada Yendra atas kontribusinya dalam pembinaan kader muda dan dakwah Muhammadiyah. Ia dikukuhkan bersama sejumlah tokoh nasional lain, seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Sulistya, serta Hajriyanto Y. Thohari.
Acara yang diikuti 763 peserta dari 24 negara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy, dan Ketua Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah Afnan Hadikusumo.
“Menjadi bagian dari keluarga besar Tapak Suci adalah sebuah kehormatan sekaligus amanah. Ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga ajakan untuk terus berkontribusi dalam membina generasi muda yang tangguh, berakhlak, dan cinta tanah air,” ujar Yendra dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa Tapak Suci bukan semata-mata seni bela diri, melainkan jalan dakwah dan pembentukan karakter unggul. “Dengan semangat persaudaraan dan perjuangan, saya yakin Tapak Suci bisa terus menjadi wadah pembentukan karakter unggul yang membawa misi kemanusiaan dan keislaman Muhammadiyah,” tambahnya.
Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network–Global (MDN-G), Burmalis Ilyas, menilai penghargaan ini menjadi inspirasi bagi diaspora Minang di seluruh dunia.
“Yendra Fahmi bukan hanya tokoh Minang dunia, tetapi juga tokoh nasional dan muslim global. Semoga makin banyak tokoh Minang yang aktif seperti beliau, di Muhammadiyah maupun organisasi lainnya,” ucap Burmalis.
Ia pun berharap semakin banyak pemimpin berdarah Minang yang tampil di pentas nasional dan internasional, baik di bidang pendidikan, bisnis, budaya, maupun politik.
Dalam sambutannya, Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan rasa bangganya terhadap eksistensi dan perkembangan Tapak Suci. “Saya kenal Muhammadiyah juga melalui Tapak Suci di Kota Malang sejak tahun 1975. Berbanggalah kalian yang menjadi anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah,” katanya.
Sementara itu, Menteri Abdul Mu’ti menggarisbawahi pentingnya peran Tapak Suci dalam pembentukan karakter bangsa. Ia menyebut penghargaan sebagai bentuk kehormatan dan tanggung jawab moral.
“Kita memiliki integritas dan tanggung jawab bersama untuk membangun generasi yang kuat dalam iman, akhlak, ilmu, dan mental,” ucap Mu’ti. Menurut dia, Tapak Suci telah menjelma menjadi duta dakwah Muhammadiyah di level nasional dan global.
“Tapak Suci telah menjadi duta Muhammadiyah. Bukan hanya olahraga, tapi juga alat pembentukan karakter dengan olah pikir, rasa, dan hati,” tegasnya.
Ketua Umum Tapak Suci Afnan Hadikusumo menambahkan pihaknya terus memperkuat kualitas kader dan atlet. “Kita membuat petak jalan bagaimana agar atlet kita berkualitas, siswa kita berkarakter, dan bisa mempertahankan tradisi yang ada,” ujarnya.
Yendra Fahmi dikenal sebagai tokoh filantropis dan dermawan aktif. Pada 2022, ia membiayai pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan senilai Rp60 miliar dari dana pribadi. Pada 2019, ia menyumbangkan Rp30 miliar untuk pembangunan Masjid Hj. Yuliana di Bantul yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021.
Di tingkat internasional, Yendra juga menyumbang Rp3 miliar untuk pembangunan Surau Sydney Australia (SSA) pada 2020, serta mengalokasikan Rp500 juta untuk Beasiswa Ulama Minang Diaspora.
Melalui jaringan MDN-G, Yendra juga menyalurkan bantuan kemanusiaan ke berbagai wilayah Sumatera Barat yang terdampak kebakaran, seperti Pasar Bawah, Pasar Baso, dan Pasar Kambang.
Atas dedikasi dan semangat kebangsaannya, Yendra Fahmi dianugerahi Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dalam upacara kenegaraan di Jakarta, Kamis (10/7/2025), sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya yang konsisten membela nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.