Agenda Terbesar Prabowo Seharusnya Nation Character Building (Bagian 1)

Ya, agenda terbesar yang harus dikerjakan oleh Prabowo sebagai nakhoda pemerintahan baru, seharusnya, adalah Nation Character Building (NCB). Mengapa?

Pertama, belajarlah dari Park Chung Hee, saat mentransformasi Korea Selatan, dari negara pertanian miskin (perkapita USD100 tahun 1960) terus berkembang hingga saat ini menjadi negara industri maju (perkapita USD35 ribu tahun 2023). Meskipun Park seorang Jenderal, yang bahkan meraih kekuasaan dengan jalan kudeta militer, tetapi perhatiannya kepada pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat sangat besar. Park menggulirlan program Saemaul Undong, sebuah program untuk melatih masyarakat desa dan kota, yang meningkatkan skill teknis pertanian, pertukangan dan industri, tetapi juga meningkatkan mentalitas masyarakat menjadi lebih optimis, bekerja keras dan mandiri. Saemaul Undong dilaksanakan secara massive, massal dan terstrukrur sebagai jalan untuk modernisasi Korea Selatan.

Belajar dari transformasi Korea Selatan itu, maka pemerintahan baru Prabowo, perlu mengagendakan pelatihan bagi masyarakat secara massive dan terstruktur, terutama untuk peningkatan skill teknis yang sesuai kebutuhan industrialisasi di desa-desa, tetapi terutama adalah untuk pembentukan karakter dan jaridiri bangsa (Nation Character Building, NCB), sebagai bangsa yang kuat, produktif, mandiri dan Patriotik.

Kedua, Karakter Bangsa (Nation Character) yang kuat, produktif, mandiri dan patriotik, dan juga skill teknis industri, sangat penting ditingkatkan karena berlimpahnya sumber daya alam Indonesia yang siap diolah, sesungguhnya adalah faktor comparative advantage untuk menjadikan Indonesia negara produsen semua kebutuhan domestik maupun ekspor.

Dengan begitu, maka industrialisasi Indonesia akan sangat cepat tumbuh dengan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi. Juga, dengan supply bahan baku dan tenaga kerja lokal yang berlimpah seperti itu, pasti akan membuat produk-produk industrialisasi Indonesia sangat variatif dan kompetitif di pasar dunia (competitive advantage).

Ketiga, Nation Character Building (NCB) tersebut perlu diprioritaskan karena besarnya pasar domestik, hingga hari ini, justru semakin dipenuhi oleh produk-produk impor, mulai dari otomotif, elektronik, perkakas rumah tangga, pakaian jadi, bahkan makanan. Fakta itu membuat daya beli masyarakat Indonesia jatuh, karena merosotnya pendapatan masyarakat akibat meningkatnya pengangguran, plus minimnya lapangan kerja.

Oleh karena itu pemerintahan baru nanti harus bergegas melibatkan masyarakat seluas-luasnya untuk menjadi pelaku industri, bahkan sejak di desa-desa sesuai dengan potensinya. Jaringan supply chain antar daerah harus disambungkan, agar konten lokal produk jadi Indonesia bisa 100%, dan itu artinya semua daerah akan tumbuh bergeliat.

Dengan begitu, maka problem deindustrialisasi akan terpecahkan, lapangan kerja akan meningkat, pengangguran akan menurun, pendapatan dan daya beli masyarakat akan meningkat, dan pada akhirnya kesehatan dan pendidikan masyarakat akan meningkat. Pada ujungnya, masyarakat akan mampu memenuhi sendiri kebutuhan gizi lengkap keluarganya. Dan pemerintah tidak perlu repot-repot mengurus makanan gratis untuk rakyatnya (bersambung).

Legisan Samtafsir