
KBA News
Thio Ahlan Shakura, Kolumnis, Koordinator Sahabat Anies Internasional (SAI) Korea Selatan
Apa itu identitas sebuah bangsa? Apa satu hal yang menjadi sebuah tanda pengenal suatu bangsa untuk negara negara lain? Apakah pemimpinnya? Tidak. Apakah makanannya? Tentu tidak. Identitas, atau tanda pengenal sebuah bangsa itu adalah bahasa. Jika kita berpapasan dengan orang Amerika, tentu hal yang langsung kita katakan adalah “Hello sir, how are you?”. Karena memang identitas negara mereka adalah berbahasa Inggris. Begitu juga dengan kita orang Indonesia.
Saya mempunyai teman-teman dari berbagai negara, dan kebanyakan dari mereka, saat pertamakali bertemu dengan saya, mereka langsung mencoba mengatakan sesuatu dengan bahasa Indonesia yang mereka tau. “Apa kabar?” “Nama saya…” dan sebagainya. Dari kata-kata sapaan hingga kata-kata kasar, mereka terus mencoba berbahasa Indonesia dengan saya. Sebagai orang Indonesia tentu saya bangga dan bahagia melihat mereka sangat antusias memamerkan kata kata kesukaan mereka dalam bahasa Indonesia. Dari situ saya sadar betapa pentingnya bahasa sebagai identitas sebuah negara.
Di Indonesia, bahasa Indonesia telah memainkan peran yang penting sebagai faktor pemersatu dalam proses pembangunan bangsa. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, peran bahasa Indonesia sebagai pilar nasionalisme menjadi semakin menonjol. Bahasa Indonesia tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan identitas nasional. Bahasa ini telah menggantikan bahasa Belanda sebagai simbol kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.
Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga sebuah pintu gerbang yang menghubungkan berbagai kelompok etnis, budaya, dan wilayah di Indonesia. Dalam negara yang kaya dengan keragaman seperti Indonesia, bahasa Indonesia menjembatani kesenjangan komunikasi dan memungkinkan orang dari berbagai latar belakang untuk berinteraksi dan saling memahami. Ini adalah aspek yang vital dalam menjaga persatuan dan keberagaman negara.
Bahasa Indonesia juga berperan sangat penting untuk generasi muda di zaman sekarang. Bahasa Indonesia bisa menjadi kendaraan untuk mengajarkan nilai-nilai nasional kepada generasi muda. Dalam pendidikan, bahasa Indonesia menjadi medium untuk mengajar sejarah, budaya, dan etika bangsa. Ini membantu membentuk kesadaran nasionalisme dan cinta tanah air sejak dini. Dengan memahami sejarah dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu, generasi muda menjadi lebih terhubung dengan akar budaya dan memiliki semangat untuk terlibat dalam pembangunan bangsa. Bahasa ini digunakan sebagai medium pengajaran di seluruh Indonesia, yang memastikan bahwa pesan-pesan nasionalisme dan nilai-nilai budaya Indonesia diteruskan kepada generasi muda.
Ini semua bukan berarti kita harus berhenti pada satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia saja. Bahkan, ini bukan berarti bahwa mempelajari bahasa asing selain bahasa Indonesia menjadi hal yang tidak penting. Sebaliknya, keahlian dalam bahasa asing memiliki nilai penting tersendiri, terutama bagi generasi penerus bangsa yang ingin menjalin hubungan dengan dunia internasional. Memahami dan menguasai bahasa asing memberi akses ke informasi global, peluang pendidikan, dan hubungan lintas negara yang dapat memperkaya pengetahuan dan pandangan kita.
Pentingnya mempelajari bahasa asing tidaklah bertentangan dengan cinta dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah tonggak kebudayaan dan identitas bangsa yang perlu dijaga dan dijunjung tinggi. Kemampuan berbahasa asing dan cinta terhadap bahasa Indonesia dapat saling melengkapi dan memperkaya diri kita sebagai individu dan sebagai bagian dari masyarakat yang beragam di Indonesia. Dalam keragaman bahasa, kita menemukan kekuatan identitas nasional yang kuat, serta kemampuan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan dunia secara lebih luas. Semoga kita semua bisa terus melestarikan bahasa Indonesia dan membuat bahasa kita lebih dikenal di kancah internasional.