Banyak orang selalunya mudah beropini secara negatif bahkan pada hal - hal yang tak mereka mengerti sekalipun.
Kebiasaan itu juga mereka lakukan ketika bicara tentang Jakarta. Mereka menikmati karena seolah - olah mereka paham dan selalunya dijawab dengan klarifikasi normatif yang tentu saja klarifikasi yang bersifat normatif tak akan mampu menetralisasi berita negatif karena hukum besi pemberitaan memang seperti itu adanya.
Oleh sebab itu saya tak menggunakan cara - cara yang secara teoritis baik dalam arti santun., tak menyerang balik dsbnya. Hanya sebatas klarifikasi normatif. Lalu merekapun semakin semena-mena.
Cukup sudah, cukup sudah, cukup sudah untuk Anies melarang melawan mereka. Cukup sudah ketabahan yang dimiliki Anies, untuk berlaku seperti dirinya. Ya, tak semua orang mampu bersikap seperti dirinya (Anies) saya satu di antaranya. Saya minta izin dan mohon maaf: Ga mampu dan tak mau berlaku seperti dia. Saya tak memerlukan simpati dari kaum itu, tak butuh popularitas untuk dipersepsikan baik oleh kaum oportunis.
Gue akan melawan sebagaimana anak Poncol melawan bila ditindas. Lawan dan serang balik. Karena memang seperti itulah yang selayaknya mereka dapatkan. Agar tak semena - mena.
Kini, Insya Allah Anies akan kembali berkontestasi di Jakarta. Apakah perdebatan semacam ini juga akan terulang?
Saya hanya menunggu dan bersiap untuk merespons setiap serangan dengan menghunjam balik.
https://www.instagram.com/reel/C-Kh-Ecy67h/?igsh=c3dvdWt5Mzh0Ymd2
Geisz Chalifah