
Oleh: Dafiya Salika
Mahasiswa Program Studi Sarjana Matematika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Visi Indonesia Emas 2045 adalah tujuan ambisius yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, adil, dan sejahtera pada peringatan 100 tahun kemerdekaannya. Visi ini dirancang sebagai pedoman untuk pembangunan jangka panjang yang didasarkan pada proyeksi demografi dan ekonomi serta perubahan di tingkat global.
Namun, untuk mencapainya, Indonesia harus menghadapi sejumlah tantangan signifikan yang perlu diselesaikan melalui perubahan menyeluruh, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia, pemerataan pembangunan, dan penguatan struktur perekonomian.
Salah satu tantangan utama adalah mutu pendidikan. Data pendidikan tahun 2024 mengungkapkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dengan 22,27% berpendidikan hingga SD dan 35,96% hingga SMP. Sementara itu, hanya 30,85% yang menyelesaikan SMA atau setara, dan sekitar 10,20% yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi.
Kesenjangan dalam akses pendidikan menjadi penyebab utama dari situasi ini. Ribuan anak di daerah pedesaan dan wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) masih kesulitan untuk mendapatkan pendidikan formal yang memadai. Sarana pendidikan yang minim, kurangnya tenaga pengajar, dan pilihan banyak guru berkualitas untuk mengajar di kota membuat kesenjangan dalam kualitas pendidikan semakin melebar.
Masalah pengangguran juga menjadi tantangan besar. Pada bulan Agustus 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat 4,85% atau sekitar 7,64 juta orang. Lebih mengkhawatirkan, sekitar 67% dari mereka yang menganggur adalah individu berusia 15–29 tahun.
Data ini menunjukkan bahwa generasi muda belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam dunia kerja dan bonus demografi belum dimanfaatkan secara optimal. Pada saat yang sama, pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat memberikan tekanan pada kebutuhan infrastruktur dasar seperti tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.
Namun, Indonesia juga telah mencatat sejumlah kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 mengalami peningkatan dari 75,02 menjadi 75,90. Pertumbuhan ekonomi juga tetap terjaga. Data dari BPS menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04% (YoY) pada Kuartal III 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor jasa pendidikan yang meningkat 10,59%, industri pengolahan yang mengalami kenaikan 5,68%, serta konsumsi rumah tangga yang tetap menjadi kekuatan utama. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berada dalam proses pemulihan yang kokoh.
Menurut Bappenas, visi Indonesia Emas 2045 menargetkan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Pada tahun tersebut, pendapatan per kapita diproyeksikan mencapai sekitar 30.300 dolar AS, penurunan angka kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penguatan daya saing global.
Pemerintah juga menargetkan kontribusi PDB dari sektor maritim sebesar 15% dan industri pengolahan sebesar 28%. Selain itu, untuk memaksimalkan peluang bonus demografi—yang diperkirakan memuncak pada 2020–2045 dengan 70% penduduk dalam usia produktif—Indonesia perlu menyiapkan banyak lapangan kerja serta pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri di masa depan.
Usaha untuk mencapai Indonesia Emas dijelaskan secara jelas melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Dokumen ini mencakup 17 arahan pembangunan dan delapan agenda transformasi utama yang meliputi Transformasi Sosial, Transformasi Ekonomi, Reformasi Tata Kelola Pemerintahan, Supremasi Hukum, Stabilitas Nasional, Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi, Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Penguasaan IPTEK, serta Pemerataan Pembangunan. Agenda-agenda ini menjadi kerangka kerja besar yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam RPJMN dan RKP sebagai rencana pembangunan lima tahunan dan tahunan.
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi bagian paling penting. Langkah-langkah yang diambil termasuk peningkatan mutu pendidikan melalui revitalisasi di bidang vokasi, penguatan karakter pendidikan, pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas di seluruh daerah, serta digitalisasi proses belajar.
Berbagai program seperti Balai Latihan Kerja yang berfokus pada kompetensi, Kartu Prakerja, dan pembangunan politeknik di area industri merupakan tindakan untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap bersaing di tingkat global.
Di samping pendidikan, kesehatan juga merupakan aspek krusial untuk kualitas sumber daya manusia. Pemerintah memperluas akses BPJS Kesehatan sebagai perlindungan sosial dasar dan mendorong program peningkatan gizi, termasuk penyediaan makanan sehat gratis bagi anak-anak. Ini dipadukan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk membangun karakter bangsa yang religius, berintegritas, disiplin, serta menjunjung tinggi semangat gotong royong.
Transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas mencakup optimalisasi penggunaan sumber daya alam, pengembangan industri ramah lingkungan, digitalisasi sektor ekonomi, serta penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah agar mampu bersaing dan berinovasi. Infrastruktur digital seperti jaringan 5G dan pusat data terus diperluas untuk memperkuat ekonomi digital yang kini menjadi sektor penting.
Melalui Visi Indonesia Digital 2024, pemerintah bertujuan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan mampu meningkatkan posisi Indonesia dalam Indeks Pengembangan E-Government.
Perkembangan teknologi dan inovasi juga sangat penting. Pendidikan yang berbasis teknologi, pengembangan penelitian, serta kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, masyarakat, dan media diperlukan untuk menghasilkan ekosistem inovasi yang bersaing di tingkat global. Indonesia juga perlu memperkuat ketahanan ekologis untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketidakstabilan global.
Secara keseluruhan, menciptakan Indonesia Emas 2045 memerlukan kerja sama semua elemen bangsa. Peluang besar seperti bonus demografi, kekayaan sumber daya alam, dan perkembangan teknologi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan strategi yang tepat, konsisten, dan inklusif, Indonesia memiliki potensi yang kuat untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.
Info Detak.co | Minggu, 07 Desember 2025 
