Renungan Kristen: Tuhan Mencari dan Memanggil Kita

1 Samuel 3:1-20

Suatu saat di masa kecil, ketika handphone, komputer dan internet menjadi barang yang umum dimiliki semua orang, saya dan keluarga pernah diundang di suatu acara

perkawinan. Restoran tempat diadakan acara bukan tempat yang biasa kami sekeluarga

kunjungi. Ada beberapa menu masakan yang asing pula bagi mata dan lidah kami.

Kemudian, Ibu saya mencicip salah satu masakan itu dan kemudian wajahnya seperti berdiam dan berpikir kemudian mengangguk-angguk. Beberapa hari setelah acara malam itu, masakan yang mirip penampilannya tersaji sebagai makan malam di rumah kami. Saya berkomentar: “lho kok mirip dengan makanan yang kemarin di kondangan”. Ibu saya sontak menjawab: “Iya, mama iseng coba buat yang mirip. Cobain ya! Rasanya sudah mirip

atau belum”

Itu salah satu talenta yang dimiliki Ibu saya, mencicip masakan, membayangkan bumbu

dan proses masaknya, kemudian mereplikasi masakan itu. Tidak 100 persen mirip, tapi

rasanya cukup mendekati. Beliau memang peka terhadap rasa-rasa bumbu. Bagaimana

beliau bisa memiliki kemampuan itu? Bakat, mungkin iya. Tetapi yang pasti adalah Ibu saya

sering mencoba mereplikasi masakan. Mencicip bumbu dan mencoba masakan

membuatnya makin peka terhadap rasa dan bahan.

Pada perikop yang kita baca, digambarkan bahwa Imam Eli memang pernah menjadi orang

yang peka terhadap suara Tuhan. Namun sepertinya, pada masa tua nya, kepekaannya

sudah jauh berkurang. Mata fisiknya sudah hampir buta. Mata dan telinga hatinya menjadi

tumpul karena ia tidak mengambil tindakan atas anak-anaknya yang berdosa, meski Tuhan

telah memperingatkannya. Karena itu, Tuhan berbicara mengenai Eli melalui Samuel.

(3:12-14)

Saudara, dalam kehidupan yang seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit, kita

seringkali bertanya, apa kehendak Tuhan atas hal yang kita hadapi. Kita bertanya

demikian, karena takut akan risiko yang akan kita hadapi di depan. Namun, ketika kita

mengharap untuk mengetahui kehendak-Nya, kita bisa lupa menjaga dan mengasah

kepekaan hati kita.

Seperti kepekaan mencicip makanan, kepekaan terhadap firman dan panggilan Tuhan juga

perlu diasah. Kita perlu berakrab dengan firman-Nya. Kita perlu menjaga hati dari

keinginan dosa dalam diri. Kita juga perlu bertindak sesuai Firman yang kita dengar.

BACAAN ALKITAB PEKAN INI

Minggu, 14 Jan 2024 1 Samuel 3:1-20; Mazmur 139:1-6, 13-18; 1 Korintus 6:12-20;

Yohanes 1:43-51

Senin, 15 Jan 2024 1 Samuel 9:27-10:8; 2 Korintus 6:14-7:1

Selasa, 16 Jan 2024 1 Samuel 15:10-31; Kisah Para Rasul 5:1-11

Rabu, 17 Jan 2024 Kejadian 16:1-14; Lukas 18:15-17

Kamis, 18 Jan 2024 Yeremia 19:1-15; Wahyu 18:11-20

Jumat, 19 Jan 2024 Yeremia 20:7-13; 2 Petrus 3:1-7

Sabtu, 20 Jan 2024 Yeremia 20:14-18; Lukas 10:13-16

Sumber: Revised Common Lectionary/Warta Jemaat GKI Ngagel