Pelecehan Seksual Masih Menghantui Sumatera Barat, Ahmad Sahroni Desak Penindakan Tegas
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni

PADANG - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta aparat penegak hukum di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk menindak tegas kasus-kasus kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan Sahroni saat melakukan kunjungan kerja ke Sumbar bersama rombongan tim Komisi III DPR RI. Ia menyoroti laporan terkait dugaan kekerasan seksual yang sudah diterima oleh Polres Lima Puluh Kota.

“Ada satu hal perkara yang memang tadi saya sudah sampaikan, dan saya meminta pelaku dari pada pelecehan seksual segera ditangkap,” ungkap Sahroni usai memimpin kunjungan kerja reses Komisi III DPR RI ke Sumatera Barat, Rabu (28/5/2025).

Sahroni juga menegaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi langsung dengan aparat penegak hukum agar kasus ini segera ditangani secara serius. Ia menekankan pentingnya tindakan cepat demi mencegah kasus serupa meluas di tengah masyarakat.

“Saya minta untuk segera disikapi, ditindak, agar tidak menyebar. Kasus kekerasan seksual ini harus dijadikan perhatian khusus oleh aparat penegak hukum, baik Kepolisian maupun Kejaksaan," tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan menyusul maraknya kasus pelecehan/kekerasan seksual, baik yang terjadi secara langsung maupun melalui media sosial. Sahroni berharap tindakan tegas dari aparat dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan menjadi peringatan bagi para pelaku.

Ia juga menyinggung soal maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan secara daring, termasuk yang dilakukan melalui platform media sosial seperti Facebook. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah fenomena grup “fantasi sedarah” yang dikabarkan memiliki lebih dari 32 ribu anggota.

“Karena pelecehan seksual yang sedang ramai, misalnya contoh fantasi sedarah. Ini kan cukup signifikan seantero Indonesia dengan memiliki member 32 ribu yang terdaftar di Facebook. Maka itu saya tadi berbincang dengan Pak Kapolda untuk menjadi perhatian khusus,” tambahnya.

Sahroni menegaskan bahwa kasus-kasus seperti ini tidak bisa dianggap sepele, dan meminta agar aparat segera mengambil langkah konkret untuk mencegah meluasnya kasus serupa di tengah masyarakat.