
Ketua DPR RI Puan Maharani saat Sidang Rapat Paripurna DPR RI Ke-20 Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024�2025 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025). Foto: Farhan/vel
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan antara Israel-AS dan Iran, serta menyerukan agar kedua pihak segera melakukan gencatan senjata demi keselamatan masyarakat sipil.
Pernyataan ini disampaikan Puan dalam konferensi pers usai membuka Sidang Rapat Paripurna DPR RI Ke-20 Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Puan menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten pada prinsip non blok dan menyerukan perdamaian dalam menyikapi konflik internasional yang tengah memanas. Lebih lanjut, Puan menghimbau agar semua pihak, termasuk negara-negara lain, dapat menahan diri dan tidak memperkeruh situasi.
“Posisi politik Indonesia dari dulu sampai sekarang adalah bebas aktif. Kami menghimbau untuk adanya gencatan senjata di antara kedua pihak yang sedang berperang. Karena yang paling menjadi korban adalah masyarakat sipil, khususnya perempuan dan anak,” ujar Puan.
Menurutnya, jika konflik ini terus berlanjut, dampaknya tidak hanya akan dirasakan di kawasan Timur Tengah, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas global, termasuk Indonesia.
“Kalau itu terjadi kepanjangan, tentu saja akan menimbulkan dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, semua pihak harus bisa menahan diri,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Puan juga menyinggung pentingnya langkah antisipatif dari pemerintah Indonesia. Ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat, DPR bersama pemerintah akan membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, yang harus mempertimbangkan situasi geopolitik terkini.
“Pemerintah harus segera memitigasi perkembangan ini, khususnya yang terkait dengan kurs rupiah, subsidi BBM, dan hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan situasi global,” pungkas Puan.