Puan Maharani: Gaza Terancam Jadi Nakbah Kedua, Parlemen Dunia Islam Harus Bertindak
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidatonya pada Work Session Konferensi ke-19 PUIC yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta. Foto: Jaka/vel

JAKARTA - Ketua DPR RI yang juga Presiden Uni Parlemen Negara-Negara OKI (PUIC), Puan Maharani, mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas kondisi Palestina, khususnya Jalur Gaza, yang disebut berpotensi menjadi "Nakbah kedua". Hal itu disampaikan Puan dalam pidatonya pada Work Session Konferensi ke-19 PUIC yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta.

"Hari ini kita memperingati 77 tahun peristiwa Nakbah, peristiwa yang secara mendalam menyakiti hati seluruh umat Muslim. Kita sangat mencemaskan apa yang tengah terjadi di Jalur Gaza akan menjadi Nakbah kedua," ujar Puan di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025).

Dalam momentum peringatan Silver Jubilee atau 25 tahun PUIC, Puan menekankan bahwa dunia Islam tengah dihadapkan pada realitas yang pahit dan tidak bisa hanya diam menyaksikan tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung.

"Parlemen tidak bisa berdiam diri. Bersikap pasif bukan pilihan. Konflik di satu wilayah dunia dapat memicu dampak luas, seperti krisis pangan, yang langsung dirasakan rakyat kita masing-masing," kata Puan.

Ia menegaskan pentingnya peran parlemen dalam mendorong arah politik luar negeri negara-negara Islam agar lebih berpihak pada solidaritas dan kolaborasi global. Menurutnya, diplomasi parlementer melalui PUIC harus dimaksimalkan sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di tengah ketidakpastian global.

"Kita harus membangun narasi positif tentang Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. Dunia Islam harus selalu bersatu dan tidak terpecah belah," tegasnya.

Puan juga mengajak negara-negara anggota PUIC untuk menanggalkan perbedaan dan mengedepankan ukhuwah Islamiyah, dengan saling membantu satu sama lain, terutama dalam menghadapi krisis dan ketidakadilan.

"Kesampingkan perbedaan, utamakan persaudaraan. Ulurkan tangan bagi saudara yang membutuhkan. Ini adalah panggilan moral dan politik bagi seluruh parlemen dunia Islam," tutupnya.

Konferensi ke-19 PUIC di Jakarta menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk meneguhkan komitmennya sebagai tuan rumah dan motor penggerak solidaritas umat Muslim global, khususnya dalam mendesak keadilan dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.