Tegaskan Dukungan RI, Puan Maharani Undang Parlemen Palestina Hadiri Forum PUIC di Jakarta
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani

JAKARTA - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh untuk menegaskan bahwa dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tak pernah surut. Puan bertemu Rawhi Fattouh di sela-sela forum diskusi kelompok parlemen negara-negara yang membela Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine, di Istanbul, Turki.

“Keikutsertaan parlemen Indonesia dalam The Group of Parliaments in support of Palestine yang baru saja digelar di Istanbul merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan DPR RI dalam mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Puan Maharani, dalam keterangan yang diterima Detak.co di Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Adapun Forum Kelompok Parlemen Bela Palestina itu dipimpin oleh Ketua Parlemen Turki, Numan Kurtulmu? sebagai tuan rumah pada Jumat (18/4/2025). Dalam kegiatan ini, Puan bersama ketua parlemen bela Palestina yang lain sempat beraudiensi dengan Recep Tayyip Erdogan.

Selain Ketua DPR RI Puan Maharani, hadir dalam forum The Group of Parliaments in support of Palestine tersebut adalah Ketua Parlemen Bahrain (Ahmad Salman Al Musalam), Uni Emirat Arab (Saqr Ghobash), Qatar (Hasan bin Abdulla Al- Ghanim), Malaysia (Johari Abdul), Pakistan (Sardar Ayaz Sadiq), Yordania (Ahmed Mohammed Ali Safadi), dan Senegal (El Hadj Malick Ndiaye)

Kemudian hadir pula Wakil Ketua Parlemen dari Azerbaijan (Ali Ahmadov), Aljazair (Hammad Ayoub), dan Mesir (Ahmed Saad El Deen). Pertemuan ini pun turut diikuti Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh dan perwakilan pemerintah Palestina.

Di sela-sela pertemuan forum parlemen bela Palestina itu, Puan dan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh sempat bertemu khusus.

Dalam pertemuan tersebut, Puan memberikan semangat dan dukungan bagi Palestina. Ia juga menyampaikan salam dari rakyat Indonesia.

“Dukungan terhadap Palestina merupakan panggilan moral dan sejarah bangsa Indonesia. Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tak berubah sejak era kemerdekaan,” sebut Puan.

“Rakyat Indonesia juga terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.  Berbagai kalangan bahkan terus melakukan aksi-aksi nyata dalam membela Palestina,” imbuhnya.

DUKUNGAN PARLEMEN

Secara diplomatik, Puan menyebut dukungan Indonesia untuk Palestina tak hanya dilakukan oleh Pemerintah. Sejalan dengan langkah Pemerintah Indonesia, DPR RI juga terus ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Di tengah eskalasi kekerasan yang semakin brutal di Gaza dan wilayah Palestina lainnya, DPR RI selalu menegaskan posisi Indonesia yang menolak aksi-aksi kekerasan,” ungkap Puan.

“Baik di meja-meja bilateral dan forum-forum internasional, DPR terus menyuarakan dukungan bagi Palestina dan mengajak negara-negara dunia agar mengupayakan terciptanya perdamaian di Palestina,” sambungnya.

Menurut Puan, langkah DPR ini sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang ingin perdamaian dunia dapat terwujud. Dalam berbagai pertemuan multilateral, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), maupun forum ASEAN dan PBB, DPR RI konsisten mengangkat isu pelanggaran HAM berat yang menimpa warga Palestina.

Bahkan saat berbicara di forum The Group of Parliaments in support of Palestine yang digelar di Turki kemarin, Puan menyerukan tuntutan kolektif kepada negara-negara lain untuk membantu memulihkan keadaan di Gaza dan agar Israel menghentikan serangan.

Puan juga mendorong diplomasi konkret untuk gencatan senjata permanen dan akses bantuan kemanusiaan yang tidak terhalang. Ia juga mengadvokasi kerja sama, mempromosikan dialog, dan menolak unilateralisme dalam konteks dukungan terhadap penghentian perang.

“Kita harus memimpin dalam mempromosikan resolusi damai dan menolak kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan. Serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua di Gaza dan Tepi Barat harus dihentikan,” papar Puan.

KERJA SAMA PARLEMEN

Saat berbincang dengan Rawhi Fattouh, Puan juga menyampaikan komitmen penguatan kerja sama antar DPR dengan parlemen Palestina. Menurutnya, penguatan kerja sama ini dapat meningkatkan penggalangan dukungan terhadap negara-negara lain dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina agar dapat hidup dengan nyaman dan damai di rumahnya sendiri.

Untuk itu, Puan sekaligus mengundang Ketua Parlemen Palestina untuk menghadiri pertemuan Persatuan Parlementer Negara-negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta tanggal 12-15 Mei 2025 di mana DPR RI akan bertindak sebagai tuan rumah.

“Tentunya ini akan menjadi momen yang berharga untuk meningkatkan koordinasi dan mengkonsolidasikan dukungan bagi Palestina,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Parlemen Palestina Rawhi Fattouh menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia. Khususnya untuk Puan maupun DPR RI yang terus menyuarakan dan melakukan langkah-langkah nyata untuk membantu terciptanya perdamaian di Palestina.

Sementara itu, pertemuan Kelompok Parlemen Bela Palestina menghasilkan deklarasi bersama untuk diadopsi masing-masing negara anggota dalam meningkatkan kapasitas perjuangan bagi Palestina.

Salah satu isi joint declaration yang harus diadopsi Kelompok Parlemen Bela Palestina adalah menggunakan pengaruh politik melalui saluran yang tepat guna membela, melindungi, dan memastikan hak-hak dasar warga Palestina.

Kelompok Parlemen Bela Palestina juga mendukung hak Negara Palestina untuk memperoleh keanggotaan penuh di PBB dan organ-organnya, serta menyerukan kepada semua negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya.

"Saya juga menekankan perlunya memperluas jangkauan forum ini. Kita harus berupaya untuk melibatkan lebih banyak negara terutama dari Eropa dan Amerika Latin sehingga kita dapat memperluas pengakuan global terhadap Palestina di luar 149 negara saat ini," kata Puan saat pertemuan forum The Group of Parliaments in support of Palestine di Turki.

"Koalisi yang lebih besar dan lebih inklusif akan memperkuat pengaruh dan memperbesar posisi dalam mengadvokasi keadilan dan perdamaian di Palestina," lanjut cucu Bung Karno itu.

Puan juga mengusulkan agar pertemuan Kelompok Parlemen Bela Palestina berikutnya berfokus pada isu-isu tematik yang dapat ditindaklanjuti. Seperti pengembangan kapasitas untuk Otoritas Palestina dan Parlemen, isu kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat di lapangan, serta rekonstruksi Gaza.

"Kita harus bertindak pada dua sisi, menghentikan agresi dan memberdayakan rakyat Palestina untuk membangun masa depan yang stabil dan mandiri,” tegas Puan.

“Bersama melalui persatuan, strategi, dan upaya yang gigih, saya yakin bahwa kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi perjuangan Palestina," tutupnya.