Tiga Pilar Wadah Baru Anies Baswedan: Komitmen, Kebersamaan, dan Kemandirian

YOGYAKARTA- Anies Baswedan tengah mempersiapkan rencana besar untuk menghidupkan wadah baru yang akan menampung semangat perubahan di tengah masyarakat Indonesia. Publik juga berharap wadah ini menjadi ruang yang kritis dan independen, memberi kesempatan masyarakat menyuarakan isu-isu penting dalam kehidupan sehari-hari.

Meski bentuk finalnya—apakah berupa organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik—masih dalam tahap pertimbangan, namun ide ini sudah menarik perhatian publik, terutama para aktivis yang mendukung prinsip kemandirian dan transparansi organisasi nirlaba.

Aktivis sosial Iskundarti Adnan Mansyur memberikan perspektif terkait landasan utama bagi kesuksesan wadah ini. "Setidaknya ada tiga fondasi penting yang perlu dijunjung tinggi dalam organisasi nirlaba, yaitu komitmen perjuangan, kebersamaan dan rasa saling menghargai, dan kemandirian," katanya saat dihubungi Kamis, 31 Oktober 2024.

1. Komitmen Perjuangan

Dalam setiap gerakan sosial, komitmen adalah kunci utama. "Komitmen ini seperti janji pada diri sendiri untuk berjuang sepenuh hati," ungkap Iskundarti.

Tanpa komitmen kuat, sulit bagi organisasi untuk bertahan dalam menghadapi dinamika perubahan sosial yang penuh tantangan. Anggota organisasi diharapkan memiliki dedikasi penuh untuk mencapai visi bersama, baik di bidang politik maupun isu sosial lain yang diusung oleh wadah ini.

2. Kebersamaan dan Saling Menghargai

Dalam organisasi nirlaba, yang tidak mengejar profit, rasa saling menghargai dan kebersamaan antaranggota menjadi fondasi utama. Menurut Iskundarti, relasi antaranggota sebaiknya dibangun atas dasar penghormatan dan kepercayaan, tanpa perasaan superioritas meski ada perbedaan jabatan. "Saling menghargai adalah faktor penting," jelasnya.

Ketua Bidang KOK Forum Tanah Air ini menekankan bahwa semangat kebersamaan menjadi pendorong agar setiap anggota tetap termotivasi. Tanpa kebersamaan, anggota dapat kehilangan motivasi, bahkan memilih mundur. "Kepemimpinan yang kuat dan merangkul akan memastikan organisasi tetap solid dalam mencapai misinya," imbuh Iskundarti.

3. Kemandirian

Namun, tantangan yang tak kalah penting adalah soal pendanaan. Sebagai organisasi nirlaba, wadah ini membutuhkan biaya operasional yang tidak mengikat sehingga independensinya tetap terjaga.

Menurut Iskundarti, pendanaan bisa diperoleh dari sumbangan sukarela. Selaon itu, organisasi bisa membentuk badan yang mampu memproduksi produk dan jasa kemudian dipasarkan ke publik. "Hasil laba dari layanan ini untuk kegiatan operasional organisasi," tegasnya.