Surabaya-Kemiskinan di Kota Surabaya mengalami penurunan dari tahun ke tahun , BPS juga mencatatkan data kemiskinan Surabaya selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2021 kemiskinan berada di angka 5,23 persen atau sekitar 152,49 ribu jiwa, kemudian di tahun 2022 turun menjadi 4,72 persen atau sekitar 138,21 ribu jiwa, dan di tahun 2023 turun lagi menjadi 4,65 persen atau sekitar 136,37 ribu jiwa.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Surabaya pada tahun 2021 di angka 9,68 persen, dan turun pada tahun 2022 menjadi 7,62 persen. Bahkan, pada tahun 2023, turun lagi menjadi 6,76 persen.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Surabaya Achmad Hidayat menyampaikan keterpaduan data warga tidak mampu kunci menekan angka kemiskinan.
“Datanya harus sesuai dengan kondisi faktual, lalu data kan dinamis jadi harus ada salurannya apabila ada warga tidak mampu membutuhkan intervensi bisa terlayani dengan baik”, kata Achmad Hidayat.
Dirinya menyampaikan bahwa sejumlah program Kepemimpinan Eri Cahyadi - Armuji mampu mengatasi permasalahan kemiskinan melalui kebijakan pendidikan , kesehatan , ketenagakerjaan dan pemberdayaan masyarakat.
“Memang masih ada yang kondisinya membutuhkan namun kesulitan mengusulkan , seharusnya Lurah dan camatnya responsif . Tidak perlu berulang kali mendata cukup sekali tapi bisa digunakan banyak pihak karena datanya valid dan reliabel “, ungkap Achmad Hidayat
PDI Perjuangan memberikan konsen terhadap urusan kemiskinan dan upaya penanggulangan kemiskinan sehingga terlibat aktif dalam mendampingi masyarakat , memberikan masukan hingga menggunakan saluran politik untuk menyampaikan gagasan.