Calon wali kota Giona Nur Alam menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah kekerasan terhadap perempuan di Kendari secara tuntas.
KENDARI - Dalam Debat Publik Kedua Pilwali Kendari 2024 yang mengangkat tema “Penataan Kota Berkelanjutan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)”, calon wali kota Giona Nur Alam menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah kekerasan terhadap perempuan di Kendari secara tuntas. Pernyataan ini disampaikan Giona ketika menjawab pertanyaan dari panelis mengenai meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan di kota ini dan program 100 hari yang akan ia jalankan untuk menghapuskan kekerasan tersebut.
Menurut Giona, isu kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan yang sangat relevan, terutama baginya sebagai satu-satunya calon wali kota perempuan. Ia memahami perasaan dan tantangan yang dihadapi perempuan di Kendari, sehingga ia berkomitmen untuk menciptakan wadah yang aman bagi perempuan korban kekerasan. "Sebagai calon wali kota perempuan, saya merasakan betul bagaimana pentingnya menyediakan tempat bagi perempuan yang mengalami kekerasan. Saya berencana mendirikan rumah singgah sebagai tempat perempuan bisa mengadu, berbagi keluh kesah, dan mendapatkan perlindungan sementara," ungkap Giona.
Rumah singgah ini, lanjut Giona, akan menjadi tempat yang aman bagi para korban untuk sementara waktu, di mana mereka bisa mendapatkan perlindungan dan bimbingan. Tidak hanya itu, Giona menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari di bawah kepemimpinannya nanti akan proaktif dalam mengawal setiap kasus kekerasan terhadap perempuan, mulai dari tahap pelaporan di kepolisian hingga proses hukum di pengadilan. “Pemkot akan memastikan setiap kasus kekerasan terhadap perempuan ditangani dengan serius dan diberikan penyelesaian yang menyeluruh serta tuntas,” katanya.
Giona menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari visinya untuk membangun Kendari yang aman dan ramah bagi perempuan. Dalam misi “Kendari Berkelas” yang diusungnya, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi salah satu prioritas utama, di mana setiap perempuan dan anak-anak di Kendari bisa merasa aman dan terlindungi. Ia percaya bahwa kota yang maju adalah kota yang mampu melindungi kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak, dari ancaman kekerasan.
Dalam 100 hari pertamanya jika terpilih, Giona akan berfokus pada pendirian rumah singgah dan membentuk tim pendamping yang siap memberikan bantuan hukum, psikologis, dan sosial bagi korban kekerasan. Selain itu, ia akan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk memberikan solusi jangka panjang, termasuk penyuluhan dan program pemberdayaan untuk mengurangi risiko kekerasan.
Giona berharap masyarakat Kendari mendukung inisiatif ini agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua perempuan di kota tersebut.