JAKARTA-Anies Baswedan menjadi penentu kemenangan Pramono-Rano di pilkada Jakarta. Dalam talkshow bertitelkan Anies dan Efek Kejut di Pilkada Jakarta” di Kompas TV bersama presenter Rosi, Kamis malam 28 November 2024, Anies mengungkapkan bersatunya Anak Abah dan Ahoker karena ketidakadilan yang dialami rakyat marjinal di Jakarta.
“Banyak teman-teman seperjuangan kemarin. Apakah relawan, apakah simpatisan. Yang disebut dengan nama Anak Abah. Yang kemudian ikut bersama-sama dalam rombongan ini. Tetapi keterpanggilan saya untuk terlibat itu, bukan semata-mata, ini mempersatukan kelompok A, kelompok B, kelompok C, bukan,” ,” papar Anies seperti dikutip.
“Tapi ini soal bagaimana masa depan rakyat di Jakarta, khususnya yang hari ini masih lemah. Ketika kita dipertunjukkan tentang masalah kemanusiaan. Masalah keadilan, masalah kesetaraan, saya rasa latar belakang apapun akan ketemu persamaan kok. Agama apapun, pilihan politik apapun, ketika sampai pada persoalan-persoalan seperti ini. Kalau ditanya soal keadilan di Kampung Bayam, apa mau ditanya dulu pilih apa? Apa agamanya, sukunya apa? Tidak. Ini soal ketidakadilan. Mau didiamkan? Mau dibiarkan?” ujar Anies, dengan tegas dan berapi-api.
Menurut tokoh nasional ini, sudah cukup di Ibu Kota, di tempat yang penuh perhatian media, perhatian publik, negara tega menterlantarkan rakyat yang haknya untuk tinggal sudah di depan mata.
“Dan rakyat diam, tak berkutik, karena tidak punya tanda tangan. Karena itu, pilkada ini menentukan siapa yang pegang tanda tangan. Saat itu terjadi, saya tidak mau tinggal diam,” tegasnya.