YOGYAKARTA – Anies Baswedan melaksanakan serangkaian kegiatan di Yogyakarta. Selain menghadiri reuni Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) di Prambanan, Anies juga bertemu dengan puluhan relawan di Sleman, Minggu, 3 November 2024.
Para relawan ini merupakan perwakilan dari simpul-simpul yang tergabung dalam wadah bernama Kerabat Rakyat Mataram (Keramat). Pada momen ini, Anies Baswedan dipakaikan rompi Keramat oleh Ketua Keramat, Marsda (Purn.) Firdaus Syamsuddin.
Tepuk tangan meriah mengiringi saat ketua memakaikan rompi Keramat berwarna hijau tua kepada Anies. Logo Keramat terdiri dari tiga unsur: merah putih yang melambangkan patriotisme, blangkon sebagai simbol Mataram, dan Gunung Merapi yang melambangkan Yogyakarta.
Setelah mengenakan rompi Keramat, Anies menyampaikan sambutannya. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan di Yogyakarta.
“Jadi ceritanya, saya dihubungi Mas Iqbal, (Keramat) ingin audiensi di Jakarta pada 28 Oktober 2024. Saya dengan senang hati menerimanya, tetapi tanggal 2-3 November 2024 saya ada agenda di Yogyakarta,” kata Anies dalam pertemuan Minggu, 3 November 2024.
Anies merasa bersyukur bahwa pertemuan ini bisa terlaksana. “Kalau di Jakarta, yang bisa hadir mungkin tidak banyak ya. Alhamdulillah, di Jogja ini cukup banyak yang datang,” ujarnya.
Anies juga mengapresiasi para aktivis yang tetap aktif berkarya dan memberi manfaat bagi masyarakat. “Teruslah berkarya dan memberi manfaat untuk masyarakat,” pesannya.
Pertemuan yang diadakan di Joglo Engking Ngaglik Sleman ini dibatasi hingga 50 orang karena keterbatasan tempat. Selain perwakilan simpul relawan, hadir pula wakil dari setiap kabupaten/kota di DIY, yaitu Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Selain itu, acara juga dihadiri oleh sejumlah kolega Anies dari kalangan guru besar, seperti Elan Satriawan, Heru Kurnianto Tjahjono, Karna Wijaya, Rahmat Hidayat, serta beberapa teman Anies semasa kuliah di UGM Yogyakarta.
Ketua Keramat, Firdaus, menjelaskan bahwa Keramat dibentuk untuk menyatukan visi dan misi para relawan sekaligus menjalankan berbagai program sosial, mulai dari pemberian beasiswa pendidikan hingga pengelolaan lingkungan.
Sebagai langkah awal, Keramat telah memberikan beasiswa kepada belasan mahasiswa takmir masjid yang berasal dari keluarga kurang mampu. Keramat juga bekerja sama dengan guru besar UGM untuk mengembangkan alat pengolah sampah sebagai percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Dia berharap dengan kehadiran Keramat, para relawan dapat membawa perubahan yang berdampak langsung bagi masyarakat serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam program-program sosial yang positif.