Anies Baswedan Pastikan Tidak Ada Kaitan dengan Partai Perubahan atau Pungutan Sumbangan

YOGYAKARTA- Baru-baru ini, beredar kabar mengenai Partai Perubahan yang sedang melakukan perekrutan anggota dan menarik sumbangan, diduga untuk keperluan deklarasi. Tak jarang, selebaran-selebaran ini menyertakan foto Anies Baswedan, menimbulkan kesan keterlibatan dirinya dalam partai baru tersebut.

Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, dengan tegas membantah klaim tersebut. Ia menjelaskan bahwa banyak pihak menggunakan nama Anies Baswedan terkait Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia tanpa izin.

“Kami mendengar adanya permintaan sumbangan atau iuran yang mengatasnamakan Partai Perubahan. Sering kali, foto Anies Baswedan ditempelkan pada selebaran atau pamflet tersebut,” ujar Sahrin dalam sebuah video yang viral di media sosial, Jumat, 8 November 2024.

Sahrin menegaskan bahwa Anies Baswedan tidak terlibat dalam pendirian Partai Perubahan atau partai baru mana pun, baik dalam proses pendirian, kegiatan, maupun penggalangan dana. "Anies tidak terkait dengan kegiatan perekrutan, iuran, atau sumbangan dalam bentuk apa pun," tambahnya.

Pernyataan ini diharapkan dapat menjadi perhatian masyarakat agar tidak tertipu oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Anies Baswedan untuk kepentingan finansial.

Anies sendiri telah mengeluarkan klarifikasi resmi melalui unggahan video di media sosialnya. “Ini singkat aja ya, beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR Code, ada nomor rekening, ada yang diminta menyumbang, mendaftar, ada terkait partai dan ormas,” ucap Anies dalam unggahan video yang dibagikan melalui akun media sosialnya.

Anies menegaskan bahwa semua edaran tersebut bukan berasal dari pihaknya dan meminta masyarakat agar waspada meskipun dirinya tetap mengapresiasi antusiasme masyarakat menyambut gagasannya membentuk ormas dan partai baru. “Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya, kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,” tegasnya.

Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun Partai Perubahan rencananya akan dideklarasikan pada 10 November 2024, bertepatan dengan Hari Pahlawan, dan akan berlangsung di sejumlah lokasi. Untuk pengurus pusat digelar kawasan Universitas Nasional Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedangkan di di Jawa Tengah, deklarasi dipusatkan di Brebes.