Anies Baswedan Tegaskan Tidak Terlibat dalam Pendirian Partai Perubahan

YOGYAKARTA – Anies Baswedan menegaskan bahwa pendirian Partai Perubahan yang dideklarasikan serentak pada 10 November 2024 sama sekali bukan inisiatifnya. Anies memastikan dirinya tidak terlibat dalam pendirian dan deklarasi partai tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan dari para pendukung dalam acara Silaturahmi Perubahan: Dialog Kebangsaan & Kepahlawanan di Hotel Namira, Surabaya, pada Minggu, 10 November 2024.

“Saya berulang kali mengatakan bahwa saat ini kami tidak ada atau belum ada rencana untuk membuat partai. Berkali-kali kami sampaikan,” ujar Anies dalam video amatir yang viral di media sosial dan pesan berantai WhatsApp, seperti dikutip Selasa, 12 November 2024.

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini menambahkan bahwa dirinya tidak bisa melarang siapa pun untuk mendirikan partai, termasuk dengan nama Partai Perubahan. Siapa pun memiliki hak untuk mendirikan partai politik sebagai bagian dari hak konstitusi warga negara.

“Saya juga tidak berhak melarang. Nah, kalau mau pasang foto saya, ya minta izin. Tapi bahwa aspirasi mendirikan partai itu memang hak warga negara,” kata Anies.

Anies menegaskan kembali bahwa meski pendirian partai merupakan hak konstitusi, Partai Perubahan bukanlah inisiatifnya. “Itu bukan inisiatif dari saya,” tegasnya.

Anies juga mengimbau para relawan untuk tetap bersabar. “Sebenarnya, sederhana saja. Nanti kita sambil jalan, kita bersabar. Kalau saya ingin melakukan sesuatu, pasti akan saya umumkan. Kalau tidak ada pengumuman, berarti ya tidak ada,” lanjutnya.

Anies berharap para relawan tetap solid dan menjaga sikap. “Artinya, kalau kita belum melakukan langkah khusus untuk membuat partai, ya sudah, sabar. Tapi kalau ada yang ingin berjalan sendiri, ya itu hak mereka.”

“Teman-teman tidak perlu gelisah, pasti akan saya umumkan,” tambahnya.

Pada momentum silaturahmi di Surabaya yang bertepatan dengan Hari Pahlawan, Anies juga menyampaikan pesan dari peristiwa bersejarah tersebut. “Peristiwa Surabaya, apa hikmahnya coba? Secara militer kita kalah, tapi secara peperangan kita menang. Jadi sabar dulu, jangan kita terburu-buru,” tuturnya.