Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk subsidi yang saat ini dialami para petani di Bumi Anoa.
KENDARI – Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk subsidi yang saat ini dialami para petani di Bumi Anoa. Dalam kunjungan politiknya ke Kecamatan Basala, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin, (9/9), Tina mendengar langsung keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi, khususnya bagi petani sawit.
Salah satu warga Desa Epeesi, Abdul Aziz, mengungkapkan kekhawatirannya kepada Tina Nur Alam mengenai kelangkaan pupuk subsidi yang telah berlangsung selama lebih dari setengah tahun.
“Sudah lama tidak ada pupuk subsidi untuk masyarakat. Harus beli sendiri, harganya Rp 400 ribu per sak, kalau subsidi itu hanya Rp 150 ribu per sak. Jadi kita butuh sekali itu pupuk subsidi,” ujar Abdul Aziz, petani pemilik dua hektare lahan sawit.
Kelangkaan pupuk ini menjadi masalah serius bagi para petani, yang mengandalkan pupuk subsidi untuk meningkatkan hasil panen mereka. Abdul Aziz menambahkan bahwa pupuk subsidi sebelumnya dijatah hanya dua sak per orang, namun kini mereka harus membelinya sendiri dengan harga yang jauh lebih mahal di Kendari.
Menanggapi keluhan ini, Tina Nur Alam menegaskan bahwa dalam visi "Bahteramas Berlayar Kembali" yang diusungnya, sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan berbasis masyarakat akan menjadi prioritas utama. Salah satu program yang dirancang untuk mengatasi masalah ini adalah penyediaan lima juta ton pupuk subsidi yang akan didistribusikan ke seluruh masyarakat Sultra.
“Insyaallah jika saya terpilih sebagai Gubernur Sultra, program Bahteramas Berlayar Kembali akan kita dorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga ke desa-desa,” tegas Tina Nur Alam.
Selain pupuk, Tina juga telah merancang program lain yang bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian di Sultra. Di antaranya adalah penyediaan 10 ribu bibit unggul, perbaikan sarana irigasi dan pengairan, pemberian asuransi petani, serta akses bantuan modal bagi petani. Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan petani di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Visi "Bahteramas Berlayar Kembali" yang diusung Tina Nur Alam tidak hanya sekadar slogan, tetapi merupakan komitmen untuk melanjutkan warisan kepemimpinan suaminya, Nur Alam, yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Sultra.
Program ini berfokus pada pembangunan yang merata dan berkeadilan, dengan perhatian khusus pada sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat, termasuk pertanian.
Tina Nur Alam memahami betul pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian Sulawesi Tenggara. Dengan berbagai program yang telah disiapkan, ia berharap dapat memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang dihadapi para petani, termasuk kelangkaan pupuk subsidi.
Program "Bahteramas Berlayar Kembali" diharapkan akan membawa Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih maju dan sejahtera, di mana sektor pertanian menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.