Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari PKS dan Partai NasDem, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie diakui atau tidak dalam posisi sulit. Menurut survei Litbang Kompas, elektabilitas Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie tertinggal jauh dari pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan diatas 60 persen. Lain ceritanya bila elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan seperti RIKA-Uu Ruzhanul Ulum di tahun 2018 yang memiliki elektabilitas dibawah 50 persen. Masih ada peluang mengejar ketertinggalan seperti pasangan Sudrajat-Syaikhu di 2018.
Belum lagi pemilih PKS yang diprediksi banyak berasal dari pemilih Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024. Menurut Litbang Kompas, ada 58 persen pemilih PKS memilih pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Ini pula yang menjadi sebab pentingnya Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie meminta dukungan Anies Rasyid Baswedan.
Suara yang diperoleh Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 di Jawa Barat cukup besar, yaitu 32 persen atau 9juta suara lebih. Meski perolehan suara ini tidak solid di Pilgub Jawa Barat 2024 lantaran PKB mengusung calon sendiri, Acep Adang Ruhiat-Gita KDI dan mayoritas Anak Abah Jawa Barat masih kecewa dengan keputusan PKS yang batal mendukung Anies Rasyid Baswedan di Pilgub Jakarta.
Setidaknya pasangan nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie disisa 10 hari terakhir menuju hari pencoblosan berupaya keras merebut suara pemilih Anak Abah yang lari ke pasangan calon lain.
Beberapa lembaga survei juga menempatkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie tertinggal jauh dari pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Semua lembaga survei mengunggulkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Selisih elektabilitas cukup jauh.
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie bersama mesin partai, PKS, Partai NasDem dan PPP diprediksi tetap sulit untuk mengejar elektabilitas dari Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan karena perbedaannya dengan Ahmad Syaiku-Ilham Habibie sangat jauh.
Fenomena Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie pernah terjadi dengan PKS tahun 2008. Saat itu PKS dan Partai Demokrat mengusung Ahmad Heryawan-Dede Yusuf. Persis Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie hari ini, Ahmad Heryawan-Dede Yusuf kalah di semua lembaga survei tapi menang dihari pencoblosan.
Walaupun dinamika politik Pilgub Jawa Barat tahun 2008 dan 2024 berbeda. Pasangan HADE (Heryawan-Dede) terdongkrak oleh popularitas Dede Yusuf. Bahkan tingkat popularitas Dede Yusuf mengalahkan calon gubernur yang menang hasil survei.
Sementara Ilham Habibie tidak memiliki apa yang dimiliki oleh Dede Yusuf di tahun 2008. Popularitas Dede Yusuf diyakini mendongkrak elektabilitas Ahmad Heryawan-Dede Yusuf disamping Partai Demokrat ketika itu sebagai partai penguasa.
Tantangan pasangan JABAR ASIH, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie cukup berat. Selain kedua pasangan ini kuat di perkotaan, lemah di perdesaan. Berdasarkan kalkulasi politik, pasangan yang dijagokan untuk merebut kembali Jawa Barat sangat sulit mengejar ketertinggalan dari Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Kecuali ada keajaiban yang luput dari hitung-hitungan manusia. Wallahua'lam bish-shawab.
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." [QS. Ali Imran: 160]
Bandung, 15 Jumadil Awwal 1446/17 November 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis