YOGYAKARTA- Hasil survei Litbang Kompas menyebutkan elektabilitas Anies Baswedan menduduki posisi teratas jelang Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024. Anies meraih 29,28 persen, kemudian disusul posisi kedua dan ketiga masing-masing Basuki Tjahja Purnama atau Ahok 20,0% dan Ridwan Kamil 8,5%.

Terkait hasil survei ini, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr Dimyati Msi mengingatkan agar para pendukung tidak jumawa. Para pendukung harus tetap membumi, rendah hati, tidak sombong dan selalu kerja keras untuk pemenangan.

"Saya kira harus tetap istikamah, tidak usah besar kapala atau sombong atas hasil-hasil survei tersebut," katanya saat dihubungi Rabu, 17 Juli 2024.

Menurut dia, elektabilitas tinggi merupakan potret saat ini sehingga memberi gambaran berpeluang memenangi kontestasi. "Di atas kertas memang Anies berpeluang menang. Tapi para relawan atau pendukung jangan terlalu overconfident," ungkapnya.

Prof Dimyati mengungkapkan, sikap rendah hati dari para pendukung ini sangat penting. "Karena bagaimana pun dalam politik bisa terjadi sesuatu di luar dugaan. Partai pengusung, relawan atau pendukung tetap all out memenangkannya," tegasnya.

Di sisi lain, Prof Dimyati meyakini Anies Baswedan tetap tenang mensikapi rilis hasil survei yang menempatkan dirinya di posisi teratas. "Anies punya value atau nilai. Nilai inilah yang dimiliki Anies sekaligus menjadi kekuatan dan kelebihannya," ungkapnya.

"Sebaiknya memang para pendukung meneladani sikap Anies, tetap tenang dan membumi," imbuhnya.

Seperti diketahui, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan tertinggi. Survei dilakukan pada 15-20 Juni 2024 dengan responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.

Margin of error survei Litbang Kompas ini kurang lebih 4,9% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Tingkat kepercayaan survei elektabilitas bakal calon gubernur Jakarta ini sebesar 95%.