Fauzi Bowo: Warga Jakarta Pilih Gubernur yang Pikirkan Nasib dan Masa Depan, Jangan Terpengaruh Bansos dan Sembako

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo meminta rakyat Jakarta memikirkan nasib dan masa depannya dalam Pilgub Daerah Khusus Jakarta November mendatang. Pilih calon yang memikirkan nasib warga bukan yang hanya mengandalkan bansos dan sembako saja.

Fauzi menyatakan hal itu dalam sambutan pada Pengajian Zikir Al-Fauz yang berlangsung di rumahnya, Kawasan Menteng Jakarta Pusat, semalam. Pengajian rutin itu dilakukan sebulan sekali tiap awal bulan hari Kamis malam Jum'at. Dia menjadi penasihat pengajian yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu.

KH Nurdin Ahmad yang merupakan peserta pengajian yang dituakan kepada KBA News, Jum'at, 2 Agustus 2024 menyatakan, mantan Dubes RI untuk Jerman itu memang tidak menyebut mendukung Anies tetapi dari pernyataannya tentang bansos dan sembako itu, para pendengarnya tahu apa dan siapa yang dimaksudnya.

"Saya sendiri mendengar langsung omongan beliau. Dia mengajak kita memilih gubernur yang benar yang agamanya jelas. Jangan pilih orang yang tidak jelas, itu berarti beliau condong kepada Anies. Sebagai orang Betawi asli, Pak Fauzi tentu menaruh perhatian besar agar Gubernur terpilih nanti tidak memaksa menjual tanah kaum Betawi kepada pengusaha yang membuat orang Betawi terusir dari tanah kelahiran mereka," kata ulama asal Banten yang tinggal di kawasan Tanah Abang itu.

Cukup banyak jamaah

Ditambahkan oleh ajengan ahli membaca kitab kuning itu, Majelis Dzikir Al-Fauz didirikan sejak Fauzi Bowo menjadi Gubernur Jakarta dengan anggota jamaahnya kurang lebih 100 orang. Saat ini Majelis diketuai KH Yusuf Aman MA dan Sekumnya adalah KH. Makmun Al-Ayyubi. Sedangkan Pemateri/Imam adalah Habib. Ali Abdurrahman Al-Habsi sedangkan H. Fauzi Bowo Pembina Dzikir Al-Fauz.

Dalam sambutannya, Fauzi yang mengaku sedang sakit tetapi memaksa diri untuk hadir, menyitir Nabi Muhammad SAW agar semua urusan diserahkan kepada yang ahli. Jika tidak maka alamat kehancuran akan kita dapati. "Jangan sampai kita menyesal karena salah pilih," kata Wakil Gubernur di masa Sutiyoso itu.

Salah pilih, katanya akan membuat menyesal selama lima tahun. Selama periode itu kita seperti orang sakit gigi yang tidak enak makan dan minum. "Jangan gadaikan masa depan Anda dengan sedikit bansos dan sembako yang harganya tidak seberapa tetapi anda menderita berkepanjangan," tegasnya.

Dia berpesan agar warga Jakarta cerdas dalam memilih, tidak dibohongi oleh iming-iming sesaat yang pada akhirnya menjerumuskan. "Masa depan Anda ditentukan oleh pilihan Anda sendiri," demikian Fauzi Bowo.