Jalan Terjal Anies Kembali ke Jakarta

Mentok. Tidak ada celah lagi. Down. Tidak sedikit pula yang optimis. Namun ada juga yang meluapkan emosi dengan marah-marah ke partai yang balik kanan. Manusiawi. Sebagai ungkapan perasaan sesaat. Jangan terlalu diambil hati. Toh selama ini mereka tanpa pamrih telah memilih dan mengajak orang lain memilih partai itu meski tak dianggap.

"Pokoknya suram," kata seorang teman. Sempat ia mau bertemu Anies. "Sekadar untuk menguatkan," alasannya. "Mari kita doakan; semoga Anies mendapat takdir terbaik," ajak penulis untuk membesarkan hatinya.

Penulispun tidak tahu takdir terbaik untuk Anies seperti apa. Ghaib. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib.

"Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok." [QS. Luqman: 34]

Situasi benar-benar tidak menentu. Semua pilihan sudah habis. Jalur independen lewat. Melalui jalur partai, partai habis diborong. Menyisakan satu partai parlemen saja.

Masih adakah jalan yang dapat ditempuh? Buntu. Ditengah kebuntuan itu, tiba-tiba kita dikejutkan oleh Mahkamah Konstitusi. Terkejut karena ada kabar baik. Rasa tidak percaya. "MK siuman," kelakar seorang pengamat.

Putusan Mahkamah Konstitusi No 60/PUU-XXII/2024 memberi angin segar bagi demokrasi Indonesia. Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah syarat pengusungan pasangan calon Pilkada Serentak 2024.

Beberapa saat linknya sudah viral di beberapa group WhatsApp. "Alhamdulillah Anies bisa maju di Pilgub Jakarta," komentar seorang anggota group. "Mudah-mudahan bisa maju bersama PDIP. Karena hanya PDIP partai yang tersisa," doa teman yang lainnya.

Dua belas partai diborong habis. Kecuali ada takdir lain untuk Anies. Tiba-tiba ada partai balik lagi ke Anies. Kita tidak tahu. Allah Ta'ala yang menggenggam hati manusia.

Kita tambah yakin. Selalu ada cara dan jalan untuk orang seperti Anies. Diluar prediksi kawan dan lawan. Setelah sehari sebelumnya mereka bersuka ria mendeklarasikan pasangan calonnya di Pilkada Jakarta.

Tiba-tiba ada Putusan Mahkamah Konstitusi No 60/PUU-XXII/2024. Ada harapan baru bagi Anies. Setelah semua pilihan yang tersedia habis. Benar-benar tidak nyangka.

"Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman." [QS. al-Hajj: 38]

Tapi jangan senang dulu. Urusan apakah Anies bisa berlayar di Pilgub Jakarta masih belum jelas.

Pertama, Tergantung keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meski Mahkamah Konstitusi telah membuka jalan agar PDIP bisa mengusung pasangan calon tanpa harus bekerjasama dengan partai lain.

Kedua, Mungkinkah ada partai parlemen lainnya memberikan kejutan buat Anies agar lolos dari lubang jarum menuju Pilgub Jakarta? Partai Buruh dan Partai Ummat perolehan suaranya tidak mencapai 2 persen dari 7,5 persen yang dipersyaratkan.

Ketiga, Pemerintah melakukan perlawanan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah ambang batas syarat pencalonanan kepala daerah dan menutup peluang putra bungsu Jokowi, Kaesang maju di Pilkada Serentak 2024.

Pemerintah berencana menganulir Putusan Mahkamah Konstitusi yang telah mengembalikan kedaulatan rakyat melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pilkada untuk meloloskan Kaesang dan menjegal Anies dan PDIP.

Jalan Anies begitu terjal dan berliku. Ada kesulitan datang kemudahan. Setelah datang kemudahan diikuti lagi dengan kesulitan baru. Putusan MK No 60/2024 memberi peluang Anies untuk kembali berkontestasi di Pilgub Jakarta. Malamnya datang kabar menghadang. Pemerintah akan menganulir Putusan Mahkamah Konstitusi.

Menukil perkataan Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah dalam Kitab al-Fawaid hal. 56:

“Jalan menuju Allah adalah jalan di mana Adam kelelahan, Nuh mengeluh, Ibrahim dilempar ke dalam api, Ismail dibentangkan untuk disembelih, Yusuf dijual sebagai budak dengan harga yang murah dan dipenjara hingga bertahun-tahun, Zakariya digergaji, Yahya disembelih, Ayyub menderita penyakit kulit (yang sangat menjinjikkan), Dawud menangis melebihi kadar semestinya, Isa berjalan dengan rasa takut yang sangat, dan Muhammad diuji dengan kefakiran dan berbagai gangguan lainnya. Sementara kalian ingin menempuhnya dengan bersantai ria dan bermain-main??.”

Anies masih belum keluar dari lubang jarum. Dari tadinya sudah tertutup rapat. Sekarang pintu itu mulai terbuka sedikit demi sedikit bahkan ketika tampaknya mustahil.

Semoga ada pertolongan Allah untuk Anies melangkah kembali mengembalikan kebahagiaan warga Jakarta. "Menjadi tuan rumah di tanah sendiri," kata Anies.

Bandung,
17 Shafar 1446/21 Agustus 2024

Tarmidzi Yusuf, Kolumnis