Kader PDIP Surabaya Peringati Haul Bung Karno ke-54

Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya Peringati Haul Bung Karno ke - 54 dengan menggelar Doa Bersaama pada Jumat (21/6) Malam di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Jalan Setail No 8.

Sebelumnya juga diselenggarakan Refleksi Ajaran Bung Karno pada Kamis (20/6) Malam dengan Pemantik diskusi Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D dari kalangan akademisi.

Adi Sutarwijono Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyampaikan  Bung Karno menyerap jiwa khas arek Suroboyo. Dia sekolah HBS (Hogere Burgerschool) di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan belajar pergerakan dari pemimpin Serikat Islam itu.

”Di sela-sela kegiatan masing-masing, hari ini ini kader PDI Perjuangan di Surabaya menyempatkan untuk mengheningkan cipta untuk mengenang Bung Karno seraya berdoa kepada Allah SWT, Tuhan YME, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik, tempat termulia, di sisi-Nya. Dan, kita semua diizinkan untuk mewarisi api perjuangannya,” kata Adi.

Dirinya juga berpesan kepada segenap Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya untuk senantiasa mewarisi Api Perjuangan Bung Karno bukan Abunya.

Menurutnya, ada tiga peristiwa penting di bulan Juni bagi Sang Proklamator Kemerdekaan dan Presiden RI pertama itu, yang dikenang dan diperingati masyarakat luas. Pertama, 1 Juni 1945, ketika Bung Karno menyampaikan pidato tentang Pancasila di depan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ketika itu di masa kekuasaan balatentara Jepang. Oleh pemerintah, tanggal 1 Juni ditetapkan Hari Lahir Pancasila, yang diperingati secara nasional.

"Kedua, 1 Juni 1901, Bung Karno lahir di Surabaya ketika fajar merekah. Diberi nama Koesno. Kemudian diubah menjadi Soekarno. Bung Karno lahir di rumah kecil, kampung Pandean Gang 4 nomor 40. Bung Karno adalah arek Suroboyo. Beliau lahir dan tumbuh di kota yang kultur masyarakatnya egaliter, blak-blakan, penuh persaudaraan," kata Adi Sutarwijono

Kota Surabaya merupakan tempat penting dalam pertumbuhan nasionalisme dan perjuangan Indonesia di masa silam. Kota ini disebut Bung Karno sebagai dapur nasionalisme Indonesia. Kota Surabaya menjadi tempat pembentukan gagasan Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda.

Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Achmad Hidayat Menyampaikan bahwa dalam kegiatan dua hari berturut - turut disambut antusias dan berjalan dengan khidmat oleh Segenap Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya.

“Rangkaian peringatan Haul Bung Karno ke - 54 Tahun mempertebal Rasa Cinta Tanah Air kita , Semangat Gotong Royong untuk mewujudkan keadilan sosial”, kata Achmad Hidayat

Dalam Doa bersama tersebut dipandu oleh Ustadz Abu Amin dari MWC Nahdlatul Ulama’ Kecamatan Bubutan dilanjutkan dengan Ceramah Agama oleh Ustadz Trisnanto Wahid.

Undangan yang hadir dari jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Surabaya , Anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi PDI Perjuangan , Pengurus PAC , Ranting , Badan dan Sayap Partai.