Samuel Azarya Sianturi SH saat ikuti Kopdarwil PSI Sumut sebagai Ketua DPD PSI Kota Pematangsiantar pada 14 November 2023
JAKARTA - Ketua DPD PSI Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Samuel Azarya Sianturi dicopot dari jabatannya. Pencabutan SK pengangkatan Samuel sebagai Ketua DPD PSI bersama seluruh jajaran kecuali Sekretaris I itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep.
Meskipun surat ter tanggal 10 November 2023 itu baru diterima pada 14 November 2023, itu pun melalui WhatsApp dalam bentuk PDF. Bahkan hingga berita ini dimuat surat fisik belum juga diterima Ketua DPD PSI termuda di seluruh Indonesia saat pengangkatannya pada Februari 2021 lalu, dalam usia 22 tahun tersebut.
"Dan Samuel sendiri masih ikut Kopdarwil waktu Kaesang turun ke Medan (14 November 2023)," jelas ayah Samuel, Horas Sianturi, SH, kemarin, Selasa, 21 November 2023.
Dalam surat itu tidak dijelaskan alasan pencopotan Samuel dan kawan-kawan. Hanya berkembang informasi, keputusan itu diambil karena Samuel belum melaksanakan Kopi Darat Daerah (Kopdarda). Kopi darat merupakan istilah untuk forum musyawarah di internal PSI.
"Padahal kopdarda sudah dijadwalkan tanggal 25 ini dan tempat sudah dibooking. Namun kalau sudah diganti (pengurusnya), apalagi yang mau dilakukan?" kata Horas, yang juga caleg PSI untuk DPRD Kota Pematang Siantar ini, mempertanyakan.
Karena itu pencopotan Samuel ini ditengarai tidak lepas dari keterlibatan Horas, selaku ayah Samuel, sebagai pendukung capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Adapun PSI sendiri mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan para pendeta dan Horas turut bersama menyambut kehadiran Anies saat berkunjung ke Siantar pada 3 November 2023 lalu. Saat itu Anies dengan rendah hati membuka ruang diskusi dengan para pendeta.
Dugaan tersebut karena adanya peringatan dari Sekretaris DPW PSI Sumut, Delia Ulfa, lewat pesan Whatsapp kepada istri Horas. Dalam WA-nya, Delia menyodorkan postingan wawancara Horas terhadap Anies dan kegiatan bersama Anies lainnya kepada perempuan, yang tak lain ibu dari Samuel tersebut.
Terlebih, istri Horas yang juga pendeta ini ikut menyambut dan duduk persis di sebelah istri Anies dalam pertemuan saat kunjungan ke Siantar tempo hari. "Sis, hal ini (foto bersama Anies) sudah tersebar ke DPP PSI," ujar Horas mengutip isi WA Delia kepada istrinya. Sis merupakan sapaan di internal PSI untuk perempuan.
Horas Sianturi yang juga seorang pendeta dari Gereja Injil Seutuh Internasional (GISI) ini sangat menyesalkan pertemuan dengan Anies sebagai capres tersebut seolah-olah dijadikan dasar mencopot anaknya tersebut dari jabatan Ketua PSI. Menurutnya, hal itu terkesan alasan yang dicari-cari.
"Artinya kalau pun menurut mereka karena (alasan) itu, mestinya saya lah yang ditegur," ungkapnya.
Dia semakin mempertanyakan pencopotan tersebut mengingat Samuel dan jajarannya telah berjuang berdarah-darah membangun PSI di Siantar dari nol dan berhasil melalui semua tahapan seperti verifikasi administrasi, verifikasi faktual, penjaringan dan pengajuan caleg ke KPU hingga akhirnya sampai pada tahap daftar calon tetap (DCT) anggota dewan.
"Orang tinggal bertanding hitungan kurang lebih 86 hari, tapi ada pencopotan. Ini bukan santun dan santuy namanya," ucapnya menyentil tagline yang diusung Kaesang saat ini.
Meski demikian, pihaknya akan membuka komunikasi untuk melakukan klarifikasi terkait pencopotan Samuel tersebut ke DPW PSI Sumut hari ini, Rabu, 22 November 2023. Kalau tidak ada kejelasan, mereka akan mengambil sikap tegas.
Karena sejauh ini, ada sekitar 8 caleg yang didorong oleh Samuel termasuk dirinya akan mengundurkan diri buntut pencopotan tersebut. Bahkan 500 kader PSI juga akan mundur massal dengan mengembalikan KTA.
"Utamanya nanti kami turunkan plang PSI. Karena kantor PSI itu kan kantor Samuel," tegasnya.
Terlebih, sejauh ini dia melihat PSI tidak seindah yang ditampilkan. Terlalu banyak formalitas dan settingan. Hal ini sangat berbeda dengan suasana pertemuan mereka dengan Anies Baswedan.
"Kalau Pak Anies kan natural, apa adanya. Ini yang membuat para Pendeta yang berkumpul simpatik dan jatuhkan pilihan ke Pak Anies," tandasnya.