Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Siap Fasilitasi Sertifikasi Halal Produk dan Juleha

GRESIK- Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa menyambangi kampung usaha produksi kripik usus dan kripik ceker ayam yang ada di Desa Sidowungu Kecamatan Menganti Kabupaten, Kamis (14/11/2024).

Di kampung ini, Khofifah meninjau proses produksi mulai dari rumah potong ayam hingga sentra produksi keripik usus dan ceker di rumah usaha milik Nur Rohimah. Khofifah menegaskan bahwa kampung ini sangat produktif dan telah berhasil mengembangkan potensi produk olahan ayam hingga zero waste.

“Jadi di sini sentra kampung olahan ayam yang zero waste dalam arti semua telah berhasil dimanfaatkan mulai dari daging, usus, tembolok, hingga bulu ayam basahnya juga ada yang mengambil untuk diolah,” tegas Khofifah.

Namun, dari kunjungan ini, Khofifah mengatakan ada dua yang harus menjadi perhatian. Yang pertama adalah sertifikasi juru sembelih halal dan yang kedua adalah sertifkkasi halal untuk produk olahan kripik usus dan ceker yang dihasilkan di kampung ini.

“Di sini sudah ada rumah potong hewannya. Ke depan akan lebih strategis jika mereka di sini dilatih untuk mendapatkan sertifikasi juru sembelih halal (juleha). Itu adalah program yang telah kami lakukan di periode pertama. Ini penting bagi sentra industri makanan dan minuman untuk memberi kepastian dan jaminan pada konsumen bahwa proses produksi dilakukan dengan cara yang halal oleh juru sembelih yang tersertifikasi,” tandasnya.

Tidak hanya itu, di sentra usaha kripik usus dan ceker ayam milik Nur Rohimah, Khofifah juga melihat langsung proses produksi kripik yang telah dijalankan warga selama 15 tahun itu. Khofifah melihat proses penjemuran ceker ayam yang harus dilakukan empat hingga lima hari, juga untuk melihat langsung proses pengemasan.

Produk ini telah berkembang dengan baik. Dimana mereka memiliki pengemasan yang baik. Bahkan produknya sudah nangkring di sejumlah toko pusat oleh-oleh Kabupaten Gresik dan sejumlah toko-toko modern.

“Ini adalah hasil keuletan masyarakat yang jeli dalam memanfaatkan peluang. Cemilan ini cukup digemari masyarakat. Bahkan kalau lebaran permintaan akan sangat berlipat-lipat,” ujar Khofifah.

“Oleh sebab itu, ke depan kita mungkin bisa membantu menguatkan untuk pemberian sertifikasi halal, kemudian PIRT, dan juga perizinan usaha mamin yang lain. Kita berharap produk lokal kita dengan syarat perizianan yang lengkap bisa semakin meluaskan pasar bahkan go global,” tegasnya.

Di sisi lain, Nur Rohimah menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan Khofifah ke tempat usahanya. Bahkan Khofifah memborong dagangan cemilan mereka untuk dibawa pulang dan dibagikan pada warga masyarakat. Menurutnya ini adalah bentuk dukungan nyata pada sektor pelaku UMKM Jawa Timur khususnya di kampung Sidowungu.
“Kami tadi juga menyampaikan kalau bisa dibantu untuk mesin pengeriangan seperti oven supaya penjemuran bisa cepat. Karena kalau musim kemarau bisa sampai 5 hari kami mengeringkannya,” ujar Rohimah.

Dengan usaha yang telah dijalankan selama 15 tahun, ia saat ini sudah memiliki 13 karyawan. Dan di kampung ini ada sebanyak 50 pelaku usaha kripik usus dan ceker yang telah berkembag.

“Sejauh ini kami sering menegikuti kurasi dan pelatihan dari Dinas KUMKM Provinsi Jawa Timur dan juga dari kabupaten untuk peningkatan kualitas produk. Alhamdulillah terus meningkat. Bahkan kemarin sempat ditawarkan untuk ikut pameran penjualan produk ke Macau,” pungkas Rohimah.