Beberapa tahun lalu TV One membuat Program Seputar Kota. Saat itu Anies sebagai Gubernur Jakarta baru saja tuntas merapikan kawasan Senen.
Kemudian Fico Fachriza sebagai host mewawancarai saya sambil saya ajak ke berbagai sudut daerah senen. Dari mulai deretan para tukang Loa di jalan Kalibaru Timur sampai dengan JPO baru yang sudah tuntas pembangunannya. Kemudian berakhir di deretan nasi kapau yang legendaris di jalan Keramat Raya (samping bioskop Grand) dulu namanya Bioskop Keramat.
Kemarin saya diundang di podcast Pahami dan ternyata Hostnya adalah Fico dan Andra. Fico mengingatkan pengalamannya saat saya bersama dia, menelusuri wilayah Senen di mana kamera menyala dan wawancara sedang berlangsung. Namun masyarakat di sekitar (para pedagang) maupun teman-teman kecil saya tak berhenti menyapa.
Walaupun saya sudah lama tidak tinggal disitu (rumah Ibu saya) tapi pertemanan tetaplah terjaga.
Siapapun kita saat ini tak merubah situasi dan persahabatan di masa lalu. Testimoni Fico saat awal acara membuat saya tersenyum dan jadi ingat kembali situasi perdebatan-perdebatan di televisi terkait kebijakan Anies di Jakarta.
Lalu ada orang yang mengajak saya debat tentang Jakarta sementara itu saat saya SMA di Gambir (depan Monas) mereka melihat Monas masih lewat kalender. Tapi mau ngajarin gue soal Jakarta.
Sekarang ada pula calon gubernur yang mau buat Disneyland di Pulau Seribu. Mau mindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara (Ancol) dan sebagainya. Dia maju jadi calon melalui proses operasi jahat. Lebih parahnya pula dia tak paham Jakarta.
https://www.instagram.com/reel/DCgP44jRamz/?igsh=MnVwY3llaGFtbmFl
Geisz Chalifah, Kolumnis