Sukoto: Anies-Cak Imin Mampu Wujudkan Harmonisasi Berpolitik
Mantan Dewan Pakar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Sukoto.

SURABAYA-Mantan Dewan Pakar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Sukoto, menilai, kontestasi Pilpres tahun depan harus diwujudkan dalam suasana yang damai namun penuh kegembiraan. "Jangan ada polarisasi dalam beragam bentuk, baik basis agama, suku, termasuk basis biologis alias basis keturunan," kata mantan wartawan Jawa Pos itu,  Selasa 12 September 2023.
Polarisasi cebong dan kampret pada Pilpres 2019 memunculkan ketidaknyamanan publik di berbagai ruang komunikasi.
"Saya harap pasangan Anies-Cak Imin mempelopori keharmonisan sosial dalam berpolitik," kata mantan Pemimpin Redaksi Harian Memorandum Surabaya.
Menurut Sukoto, Anies tidak pernah menggunakan jargon, slogan, atau pilihan kata yang berbau konfrontatif dalam berpolitik. "Anies menggunakan arena gagasan dalam memenangkan kontestasi, " tambahnya.
Mengenai Cak Imin, Cawapres Anies, Sukoto mengatakan, sebagian masyarakat menerima stigma negatif pada sosok Cak Imin. Ini terkait konflik kepengurusan PKB zaman Gus Dur. Namun, kata Sukoto, penjelasan Cak Imin bahwa dirinya pun patuh pada Gus Dur, termasuk membuat surat pengunduran diri waktu itu dari posisi ketua umum. Meski, Gus Dur akhirnya tidak menerima surat itu. "Cak Imin adalah sosok santri yang patuh pada sesepuh, kiai, orang tua, hingga mereka yang dituakan. "Saya sangat respek kepada Cak Imin, ternyata bukan santri atau politisi yang bandel, " ujarnya.
Dengan komposisi kepribadian seperti itu, Sukoto menilai, pasangan Anies Cak Amin (Amin) bakal diterima oleh seluruh lapisan sosial, termasuk anak anak muda pada Pilpres tahun depan. (*)