Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengadakan kunjungan ke Pasar Mandonga, Kota Kendari.
KENDARI - Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengadakan kunjungan ke Pasar Mandonga, Kota Kendari. Kunjungan bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus menjaring aspirasi dari para pedagang pasar, serta mensosialisasikan pasangan Tina Nur Alam sebagai Calon Gubernur Sultra dan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan sebagai Wakil Gubernur, serta pasangan Sitya Giona Nur Alam dan Subhan sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari.
Dalam kunjungan tersebut, Nur Alam yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Pemenangan kedua pasangan calon, langsung berinteraksi dengan para pedagang. Mereka menyampaikan berbagai keluhan terkait kondisi pasar, mulai dari aksesibilitas yang buruk hingga masalah infrastruktur yang tidak memadai.
Nani Maryani, seorang pedagang pakaian, mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di jalan masuk pasar, terutama pada pagi hingga siang hari, yang menghambat arus pengunjung. “Kalau bisa, Pak, ini jalan masuk diatur biar enak orang mau datang ke pasar. Soalnya macet sekali kalau pagi sampai siang,” ujar Nani.
Di sisi lain, Mashuri Daeng Mantang, pedagang daging, menyoroti buruknya drainase dan sanitasi di sekitar tempatnya berjualan.
Menanggapi keluhan ini, Nur Alam menegaskan bahwa jika Tina Nur Alam dan Giona Nur Alam terpilih, perbaikan fisik dan tata kelola pasar akan menjadi prioritas utama mereka. "Insyaallah, ini adalah permasalahan yang akan kami prioritaskan untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan," ujar Nur Alam di hadapan puluhan pedagang yang hadir.
Kondisi pasar-pasar di Kendari, khususnya Pasar Mandonga, memang membutuhkan perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru, kondisi Pasar Sentral Kendari, salah satu pasar utama di kota ini, digambarkan sebagai tidak terawat dengan banyaknya tumpukan sampah dan rembesan air dari atap yang bocor, yang membuat lantai pasar menjadi licin dan berbahaya.
Selama ini memang Pemerintah Kota Kendari telah mengidentifikasi sejumlah masalah infrastruktur dan tata kelola di berbagai pasar, termasuk Pasar Basah Mandonga, yang kini berada di bawah pengelolaan langsung pemerintah.
Beberapa masalah mencuat, yakni selain masalah fisik, tata kelola pasar juga seharusnya segera menjadi perhatian utama. Beberapa tantangan yang telah teridentifikasi antara lain sepinya pengunjung, pedagang yang berjualan di luar pasar resmi, serta tingginya biaya listrik yang belum terkelola dengan baik.
Karena itu, rencana perbaikan yang diusung oleh pasangan Tina Nur Alam dan Giona Nur Alam tidak hanya tepat, tetapi juga sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa pasar-pasar ini dapat berfungsi secara optimal sebagai pusat ekonomi lokal.
Dengan komitmen untuk memperbaiki kondisi fisik dan tata kelola pasar, pasangan calon ini berharap dapat mengembalikan fungsi pasar sebagai tempat yang layak dan nyaman bagi para pedagang dan pembeli, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Ini menjadi langkah konkret dalam merespons keluh kesah pedagang dan menjamin bahwa pasar tradisional di Kendari tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di masa depan