
Riezky Aprilia bersaksi di sidang Hasto Kristiyanto | Foto: istimewa
JAKARTA - Kader PDIP Riezky Aprilia menceritakan pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memerintahkan dirinya untuk mundur dari Dapil Sumsel 1 dalam Pileg 2019. Pertemuan itu begitu membekas di benak Riezky karena dibentak oleh Hasto.
Riezky merupakan kader PDIP sekaligus pemegang suara terbanyak di Dapil Sumsel 1. Setelah ditetapkan menjadi suara terbanyak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dia diminta menghadap Hasto guna mengambil surat undangan pelantikan Caleg DPR RI di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan itu, Riezky mempertanyakan ke Hasto alasan dirinya harus mundur dan digantikan Harun Masiku yang memiliki suara terendah.
"Waktu itu saya mempertanyakan masalah pelantikan saya, undangan saya. Sempat terjadi dialog pada saat itu bahwa saya akan diberikan undangan apabila saya bersedia mundur," kata Riezky di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (7/5).
Masih terbesit jelas dalam ingatan Riezky debat panas dirinya dengan Hasto karena surat undangan pelantikan dari partai ditahan.
"Saya mempertanyakan alasannya apa, apa alasan saya disuruh mundur pada saat itu," ucap dia dengan suara lirih menangis.
Riezky merasa lelah dengan desakan mundur tidak kuasa menahan emosi. Di pertemuan pertama kalinya itu, Hasto justru membentak kadernya untuk mundur dengan dalih perintah partai.
Riezky Dibentak Hasto
Riezky tidak ingin langsung percaya dengan pernyataan Hasto soal 'perintah partai' dan ingin mendengar langsung dari pernyataan mundur dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Pada saat itu saya mungkin paham Pak Sekjen juga capek, beliau emosi saya emosi sampe beliau menyampaikan 'ini perintah partai'," kata saksi sambil mengulang perkataan Hasto pada saat itu.
"Saya bilang 'saya akan mundur apabila saya mendengar langsung dari ibu ketua umum' pada saat itu," sambung cerita Riezky.
Hasto lantas membalas gertakan Riezky yang membuat dirinya merasa sakit hati dan masih terngiang-ngiang hingga saat ini.
"Pak sekjen menjawab dan itu yang tidak akan saya lupakan karena agak kaget untuk bisa berinteraksi dengan 'Saya ini sekjen partai!'," kata saksi.
"Di situ reaksi saya juga emosi saya berdiri 'saya tahu anda sekjen partai tapi anda bukan tuhan!' itu yang sama sampaikan," sambungnya.
Riezky dihadirkan menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Caleg DPR RI 2019-2024 dan perintangan penyidikan Harun Masiku duduk sebagai saksi untuk terdakwa Hasto Kristiyanto.