Pasangan calon nomor urut 3, Giona-Subhan, menegaskan komitmen mereka untuk membenahi sistem transportasi publik Kendari.
KENDARI - Dalam Debat Publik Kedua Pilwali Kendari 2024 bertema “Penataan Kota Berkelanjutan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas),” pasangan calon nomor urut 3, Giona-Subhan, menegaskan komitmen mereka untuk membenahi sistem transportasi publik Kendari. Dalam sesi tanya jawab dengan pasangan calon nomor urut 5, Giona mempertanyakan kondisi transportasi di Kendari yang hingga kini masih belum tertata dengan baik dan modern.
Giona menyoroti pentingnya konsep Transit-Oriented Development (TOD) yang sudah diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta untuk mengatasi permasalahan transportasi dan memperbaiki tata kota. "Konsep TOD membuat Jakarta lebih baik dalam mengelola transportasi publik dan menata kawasan perkotaan. Kenapa kita tidak mencoba menerapkannya di Kendari, tentunya dengan adaptasi sesuai karakteristik kota kita?" tanya Giona. Ia menekankan bahwa TOD dapat menjadi solusi bagi Kendari untuk menciptakan zona transit yang terintegrasi dan mendukung mobilitas masyarakat dengan lebih efisien.
Menurut Giona, agar konsep TOD dapat diimplementasikan dengan baik, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah kota dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti pengembang properti, pihak swasta, dan masyarakat setempat. "Pembangunan zona transit dan konektivitas transportasi memerlukan koordinasi yang matang dan kerja sama dengan berbagai pihak. TOD ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keunikan Kendari agar dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan," jelasnya.
Pasangan Giona-Subhan mengusung visi untuk membawa Kendari menjadi kota yang modern, di mana transportasi publik tidak hanya tertata tetapi juga ramah lingkungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Mereka menekankan pentingnya inovasi dalam membangun infrastruktur transportasi yang bisa beradaptasi dengan perubahan zaman serta menyesuaikan dengan kondisi dan keunikan Kendari. Subhan menambahkan bahwa Kendari membutuhkan pemimpin baru yang tidak hanya muda, tetapi juga memiliki wawasan luas, kreatif, dan penuh tanggung jawab.
Dalam visi misi mereka, Giona-Subhan berjanji akan memulai pembenahan transportasi publik dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka dengan kajian dan perencanaan yang tepat untuk penerapan konsep TOD. Mereka juga akan menginisiasi program-program yang mendukung penggunaan transportasi publik serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sistem transportasi yang berkelanjutan.
Giona-Subhan berharap masyarakat Kendari dapat melihat bahwa mereka adalah pasangan yang siap membawa perubahan nyata dan menghadirkan sistem transportasi yang modern dan berkembang. Mereka yakin bahwa melalui kebijakan yang inovatif dan komprehensif, transportasi publik Kendari akan lebih efisien, terjangkau, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh warga.