Tekan Angka Kemiskinan, Tina Nur Alam Siap Buka Akses Modal Usaha untuk Perempuan
alon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, berkomitmen untuk membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam memperoleh modal usaha. Langkah tersebut merupakan salah satu strategi yang ia siapka

KENDARI –- Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, berkomitmen untuk membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam memperoleh modal usaha. Langkah tersebut merupakan salah satu strategi yang ia siapkan untuk menekan angka kemiskinan di Bumi Anoa.

Komitmen tersebut disampaikan Tina Nur Alam saat bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan ratusan anggota majelis taklim (MT) di sejumlah wilayah Kota Kendari, Jumat (20/9/2024) malam. Dalam agenda tersebut, Tina Nur Alam bertatap muka dengan anggota MT Masjid Babun Nur, MT Nurul Hidayah Perumnas, MT Hajjah Nurhana Hamid Hasan, dan MT Al-Muhajirin.

Tina mengungkapkan, selama ini angka kemiskinan di beberapa daerah di Sultra masih cukup tinggi. Di Kota Kendari, misalnya, jumlah penduduk miskin mencapai 19,24 ribu jiwa, atau sekitar 4,5 persen dari total populasi. Salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan ini, menurut Tina, adalah banyaknya perempuan yang menjadi orang tua tunggal atau ibu rumah tangga tanpa penghasilan tetap.

"Banyak perempuan, khususnya orang tua tunggal atau janda, yang tidak memiliki pekerjaan tetap, dan untuk memulai usaha pun mereka tidak punya modal. Inilah salah satu faktor yang menyumbang tingginya angka kemiskinan di Sultra,"ujar Tina, menjelaskan.

Sebagai solusi, Tina yang berpasangan dengan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan sebagai calon wakil gubernur, berkomitmen untuk membuka akses permodalan usaha seluas-luasnya bagi perempuan. Menurutnya, perempuan, terutama mereka yang berada dalam kelompok orang tua tunggal, masih memiliki kekuatan fisik dan waktu luang untuk memulai usaha kecil-kecilan. "Mereka punya potensi, dan kami akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka sebelum menyediakan modal usaha," ujarnya.


Peran perempuan dalam sektor UMKM sangat signifikan, baik di tingkat ekonomi keluarga maupun dalam perekonomian nasional. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% UMKM di Indonesia dijalankan perempuan, yang mayoritasnya adalah ibu rumah tangga. Kegigihan dan keuletan perempuan dalam mengelola usaha kecil, meski dengan modal yang terbatas, telah terbukti mampu menopang ekonomi keluarga. UMKM juga memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal, termasuk di Sultra.

Dalam visi Tina Nur Alam, pengembangan UMKM akan menjadi prioritas utama melalui program Bahteramas Berlayar Kembali. Ia yakin, dengan memberikan dukungan modal dan pelatihan, UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang tidak hanya membantu perempuan mandiri secara finansial, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra.

Tina juga menegaskan bahwa solusi kemiskinan bagi perempuan tidak dapat hanya mengandalkan industri besar. "Banyak ibu rumah tangga yang sudah melewati usia produktif, sehingga mereka tidak cocok bekerja di industri besar. Mereka lebih cocok mengelola industri rumahan skala kecil atau menengah yang lebih fleksibel dan dapat dikelola dari rumah,"ujar dia. 

Dengan pemahaman mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi perempuan dan UMKM, Tina Nur Alam berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan tepat sasaran dalam program pemberdayaannya. Ia percaya bahwa dengan dukungan modal dan akses pelatihan yang tepat, perempuan di Sultra akan mampu mengangkat ekonomi keluarga dan secara signifikan menekan angka kemiskinan di wilayah tersebut.