Mantan Bupati Muna dua periode, Ridwan Bae, mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan praktik politik uang yang sering muncul menjelang pemilihan gubernur (Pilgub).
RAHA – Mantan Bupati Muna dua periode, Ridwan Bae, mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan praktik politik uang yang sering muncul menjelang pemilihan gubernur (Pilgub). Ridwan menegaskan, keputusan memilih pemimpin tidak boleh hanya berdasarkan sogokan sembako atau uang ratusan ribu, karena dampaknya bisa menjadi jebakan yang merugikan masa depan warga.
Berbicara di depan ribuan masyarakat yang hadir dalam tabligh akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam dan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, di Alun-Alun Kota Raha, Kamis (21/11/2024) sore, Ridwan mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rekam jejak dan komitmen calon pemimpin. Ia menyebut bahwa selama masa jabatannya sebagai kepala daerah, ia telah membawa anggaran hingga triliunan rupiah untuk pembangunan di Kabupaten Muna.
"Uang yang digelontorkan untuk pembangunan tidak bisa disandingkan dengan sogokan politik uang yang hanya memberi kesenangan sesaat," ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, politik uang bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga berpotensi mengorbankan nasib warga dalam jangka panjang. Ia mengingatkan bahwa pemimpin yang memulai dengan membeli suara cenderung abai terhadap kebutuhan masyarakat, karena merasa telah "membeli" mandat rakyat.
"Jika warga memilih karena uang, kepentingan masyarakat pasti terabaikan. Pemimpin seperti ini tidak akan merasa terikat dengan rakyatnya,"kata dia.
Ridwan juga mengingatkan pentingnya menjaga kedaulatan kepemimpinan lokal. Ia menyebut, jika pemimpin yang bukan putra daerah memegang kekuasaan, akan sulit bagi masyarakat setempat untuk merebut kembali posisi tersebut. Karena itu, ia mendorong warga untuk mendukung pasangan calon yang memiliki komitmen terhadap kemajuan daerah, seperti Tina Nur Alam dan Ihsan, yang menurutnya merupakan representasi asli putra daerah.
Ridwan menjelaskan bahwa dukungannya terhadap pasangan ini bukan semata-mata karena Ihsan adalah putranya, tetapi karena mereka dianggap memahami kebutuhan masyarakat Sulawesi Tenggara dan memiliki visi yang realistis untuk memajukan daerah.
"Pemimpin lokal akan lebih memahami kebutuhan dan aspirasi rakyatnya. Jangan gadaikan suara Anda demi kepentingan sesaat. Pilihan Anda hari ini menentukan masa depan daerah kita," ujar Ridwan.
Ia menutup pidatonya dengan mengajak warga untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan nyata bagi Sulawesi Tenggara, tanpa tergoda oleh praktik politik uang yang merusak tatanan demokrasi.