JAKARTA - Nadin Amizah kembali buka suara setelah mengaku jadi korban pelecehan usai tampil di kawasan Ciwalk, Bandung.

Ia kini blak-blakan setelah ramai pemberitaan mengenai dirinya menjadi korban pelecehan seksual.

Dalam video yang diunggah ke Instagram Story pada Senin (25/9), Nadin Amizah menekankan dirinya adalah korban pelecehan, bukan pelecehan seksual.

"Aku ingin meluruskan sedikit bahwa aku tidak menganggap diriku sendiri adalah victim dari sexual harassment, karena aku merasa aku akan mengambil suara dan ruang dari korban yang benar mengalami sexual harassment," ucap Nadin, Senin (25/9).

"Aku merasa tadi malam adalah sebuah ketidaksengajaan, tapi ketidaksengajaan itu terjadi karena ada ruangnya untuk terjadi," Nadin menegaskan.

Meski merasa bukan pelecehan seksual, Nadin Amizah menegaskan dirinya tetap tak ingin badannya, termasuk bagian lengan atau pundak, disentuh orang lain tanpa persetujuannya.

Ia pun menyatakan hal tersebut berlaku bagi semua orang dan gender, yakni laki-laki dan perempuan.

"I do would like to say bahwa bahkan sesederhana kalian berusaha untuk menyentuh sebagian sini (pundak dan lengan) dan bagian sini aku itu adalah sebuah harassment juga."

"Tapi, aku tidak terima badan aku disentuh, bagian mana pun tanpa persetujuanku. Tidak terima," Nadin menegaskan.

Oleh sebab itu, Nadin meminta hal tersebut tak terjadi lagi di masa mendatang. Ia pun menegaskan disentuh tanpa izin saat sedang bekerja bukan hal yang harus diwajarkan, termasuk bagi semua figur publik.

Batasan-batasan yang jelas antara penggemar dan idola disebut harus jelas. Ia juga menyatakan bersedia berdiskusi lebih banyak mengenai hal tersebut.

"Aku sangat ingin ada diskusi perihal itu karena aku merasa banyak sekali orang seperti yang di bawah ini (komentar netizen) yang merasa bahwa bagian dari tugasku adalah untuk disentuh-sentuh dan aku harus menormalisasikan itu. Aku tidak setuju," Nadin Amizah menegaskan.

"Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang pantas disentuh tanpa perizinan mereka sendiri. Seksual maupun tidak. Jadi aku mohon, ... mari kita diskusikan itu secara sehat dan kita buka mata hatinya sama-sama karena enggak sih, enggak ada yang pantas digituin."