Efek Rumah Kaca Rilis Album Baru Bertajuk Rimpang

JAKARTA - Setelah delapan tahun, Efek Rumah Kaca akhirnya akan merilis album penuh yang keempat, bertajuk Rimpang. Album yang berisi 10 lagu itu akan dilepas pada 27 Januari mendatang.

Efek Rumah Kaca memilih kata Rimpang sebagai tajuk album terbaru mereka untuk menggambarkan adanya sebuah pergerakan dan pertumbuhan yang tersembunyi di bawah tanah, layaknya arti harfiahnya.

"Seperti tanaman yang menjalar di bawah tanah," kata Reza Ryan, gitaris dan kibordis Efek Rumah Kaca, usai sesi dengar album Rimpang di Ashta Mall District 8, Jakarta Selatan, Senin (23/1) malam.

"Atau sebagai analogi suatu perlawanan atau bentuk protes yang bisa menjalar--tidak terlihat tapi menjalar di bawah dan kuat," jelasnya melanjutkan.

Efek Rumah Kaca sudah mulai menggarap album Rimpang sejak 2016, selepas merilis album Sinestesia setahun sebelumnya.

Pilihan Redaksi

Namun, pengerjaan album Rimpang memakan waktu yang panjang karena Cholil Mahmud, vokalis band tersebut, mesti bolak-balik Amerika dan Indonesia.

"Sudah jadi kebiasaan dari dulu selama Cholil bolak-balik Amerika dan Jakarta. Jadinya menyesuaikan juga sama waktunya Cholil," kata drummer ERK, Akbar Bagus Sudibyo.

Selain itu, perilisan album Rimpang juga terhambat ketika Efek Rumah Kaca terlebih dulu merilis album mini pada 2020, bertajuk Jalan Enam Tiga.

Album mini itu memakan tiga dari 10 materi album Rimpang yang sudah ada sebelumnya. Sehingga, mereka mesti membuat tiga lagu pengganti untuk album penuh.

Tiga lagu baru itu baru digarap ketika Reza Ryan masuk sebagai personel baru Efek Rumah Kaca pada Januari 2022.

"Tadi tiga lagu diambil [untuk Jalan Enam Tiga], tinggal tujuh. Akhirnya pas Reza masuk, kami bikin tiga lagu yang baru, Sondang, Heroik, dan Ternak Digembala," ungkap Akbar.

Album Rimpang menjadi karya penuh keempat milik Efek Rumah Kaca dan menjadi album pertama sejak Adrian Yunan hengkang sebagai bassist band tersebut.

Meski demikian, kehadiran Poppie Airil dan Reza Ryan menggerakkan band bentukan tahun 2001 itu untuk lanjut berkarya.

Rimpang mengikuti jejak tiga album sebelumnya, yaitu Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2008), dan Sinestesia (2015).