
Fiersa Besari | Foto: istimewa
JAKARTA - Musisi Fiersa Besari telah berhasil dievakuasi dari Puncak Carstensz, Papua. Fiersa memastikan bahwa saat ini kondisinya sudah stabil bersama pendaki lain, Furky yang tiba bersamanya di basecamp pada 28 Februari 2025. Akibat cuaca buruk, Fiersa dan Furky baru berhasil dievakuasi dan tiba di Timika hari ini, Senin (3/3/2025).
Selain mengabarkan kondisinya, Fiersa juga menjelaskan kronologi peristiwa yang dialaminya melalui unggahan Instagramnya.
Fiersa mengatakan, ia menggunakan jasa operator tur untuk mendaki Carstensz yang berbeda dengan tim Lilie dan Elsa.
“Untuk kronologi, saya rasa tidak perlu banyak menjelaskan, karena sudah banyak sumber berita kredibel yang memberikan informasi. Adapun, jika boleh melengkapi informasi, saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator)," tulis Fiersa.
Mereka berangkat dari Bandara Moses Kalingin Timika menuju basecamp Yellow Valley atau Lembah kuning pada Rabu, 26 Februari 2025, menggunakan helikopter.
Elsa dan Lilie berangkat satu helikopter dengan Saroni dan Lody Hidayanto pukul 07.16 WIT
Lalu, Fiersa bersama Furki Rahmi Syahroni dan Indira Alaika berangkat naik helikopter pukul 07.34.
Selama dua hari hingga Kamis, 27 Februari 2025, para pendaki melakukan aklimatisasi. Kemudian, mereka mulai menuju puncak pada Jumat, 28 Februari 2025
“Kami ditemani para pemandu. Selain kami dan para tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki,” tambah Fiersa.
Pendakian ke puncak pun dilakukan dan turun dari puncak pada hari yang sama. Namun, ternyata tak semua rombongan dapat turun dari puncak dengan mulus karena kendala cuaca buruk.
Fiersa mengaku baru mengetahui tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa setelah turun dari puncak dan tiba di basecamp Yellow Valley (YV).
Fiersa tiba di Yellow Valley pada 28 Februari 2025 pukul 22.48 WIT dan mendapat kabar kondisi pendaki lainnya pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 04.00 WIT.
“Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV,” tulis Fiersa lagi.
Ketiga korban selamat yang juga sempat mengalami hipotermia karena cuaca buruk yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni.
“Kaget dan sedih, tetapi bersama orang-orang di YV, kami mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar mereka tetap merespons. Akhirnya, mereka berhasil dijemput oleh para relawan—baik lokal maupun internasional—pada 1 Maret 2025. Alhamdulillah, ketiganya selamat meski sempat dalam kondisi kritis,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Fiersa menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua pendaki tersebut.
“Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono,” ujar Fiersa.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” tutup Fiersa Besari.