Kronologi Ancaman Pembunuhan Band Radja di Malaysia

JAKARTA - Grup band Radja mengaku mendapat ancaman pembunuhan saat menggelar konser di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3) malam.

Vokalis band Ian Kasela melalui akun Instagram-nya @iankaselaradja pada Minggu (12/3) membagikan kronologi terjadinya ancaman tersebut. 

"Tak tau terima kasih, malah "ngancam" mati," tulis Ian dalam Story-nya, Senin (13/3).

Lewat Instagram Ian menceritakan, kala itu ia didatangi oleh segerombolan orang bak body guard yang memaki dengan kata kasar dan mengancam membunuh.

Dikutip dari Astro Awani, insiden ini berawal ketika band Radja didatangi dua personel yang mengaku sebagai perwakilan penyelenggara konser.

Mereka meminta band Radja untuk bertemu dan berfoto dengan perwakilan menteri dan pihak kedutaan, meski dari awal tak ada sesi meet and greet yang disepakati.

Namun, pihak yang disebut akan menemui Radja tak kunjung datang dan kemudian malah datang orang-orang tak dikenal yang melontarkan provokasi dan ancaman. 

Ian dan band Radja kemudian melaporkan insiden tersebut kepada kepolisian setempat.

Ian lewat Instagram juga membagikan fotonya bersama personel band yang menunjukkan surat yang diduga merupakan surat laporan kepada kepolisian.

Ian juga kemudian mengunggah tangkapan layar pesan dari para fans Radja yang mendukung mereka menghadapi insiden tersebut.

Dua orang ditahan

Kepolisian Malaysia menahan dua orang terkait ancaman pembunuhan band asal Indonesia, Radja, setelah tampil di Negeri Jiran. Kepala kepolisian Johor, Kamarul Zaman Mamat, mengatakan kedua orang itu terdiri dari satu warga Malaysia dan satu warga asing.

Hingga kini kepolisian masih menyelidiki motif ancaman pembunuhan itu.

Kamarul pun meminta pihak-pihak yang memiliki informasi lebih lanjut mengenai insiden ini untuk segera menghubungi anggota penyelidik, Noor Azlinda Mohd Khalid, di nomor 017-2765250.

Sementara penyelidikan berjalan, Kamarul meminta publik untuk tak menebar spekulasi yang tak jelas asal muasalnya.